Bumi dan Apa yang Sudah Kita Lakukan Untuk Menjaganya

Caption foto : Hari Bumi terus diperingati untuk mendorong kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya menjaga bumi dari kerusakan lingkungan. (WARTAPALA INDONESIA / AJ. Purwanto)

Oleh : AJ. Purwanto
Pembina di R-KomPAS (Rumah- Komunitas Pecinta Alam Senusantara)

Wartapalaindonesia.com, PERSPEKTIF – Sejarah Hari Bumi atau Earth Day yang kini diperingati setiap tanggal 22 April, pertama kali diselenggarakan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat.

Penggagasnya adalah Gaylord Nelson, seorang senator Amerika Serikat dari Wisconsin yang juga pengajar lingkungan hidup.

Hari Bumi awalnya berangkat dari gerakan lingkungan modern yang terjadi pada 22 April 1970 di Amerika Serikat.

Disebutkan, pada 1960-an sampai 1970-an, Amerika Serikat mengalami gejolak ekonomi dan politik. Masyarakat AS mengisap gas bertimbal dalam jumlah besar karena pabrik-pabrik menghasilkan asap dan lumpur yang tak terkontrol. Polusi udara di mana-mana.

Namun saat itu, masih banyak orang yang belum sadar masalah lingkungan dan dampaknya pada kesehatan manusia. Akhirnya pada 1962, Rachel Carson menerbitkan buku berjudul Silent Spring yang menyoroti masalah lingkungan, terutama bahaya pestisida di pedesaan Amerika.

Berangkat dari isu lingkungan di Amerika inilah, sejarah Hari Bumi tercipta.

Hari Bumi se-dunia terus diperingati untuk mendorong kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya menjaga bumi dari kerusakan lingkungan.

Kehidupan manusia sangat bergantung kepada alam sekitarnya. Yang dimaksud alam sekitar manusia adalah seperti air, udara, tanah, energi.

Sumber energi tersebut, ada yang tergantikan ada yang tidak dapat digantikan; alias akan habis terpakai.

Bila alam kita terganggu atau energi yang kita perlukan menjadi kurang atau sulit didapat, apa yang akan kita lakukan?

Umurku (bumi) sudah tua
Akhir-akhir ini tubuhku terasa letih
Belum lagi rasa panas telah menyelimuti isi kepalaku
Semakin hari semakin sakit menyiksa,
Makhluk hidup lainnya seolah tak ada yang peduli padaku
Atau mungkin mereka hanya ingin kekayaan yang ada dalam diriku.

Aku sadar, mereka manusia pasti memiliki kesibukan
Aku tahu, mereka punya mimpi menciptakan teknologi yang membuat mereka seperti Tuhan.

Belum lagi, kemunculan wabah penyakit yang sedang berkembang karena Keserakahan.

Disisi lain, rasanya hidupku sudah tidak lama lagi
Namun, aku harus tetap bertahan agar mereka bisa nyaman tinggal di dalam tubuhku Aku pasrahkan organ-organku sudah habis dan hilang

Aku, adalah bumi yang sedang berjuang melawan sakit ini

Biarkanlah aku beristirahat untuk sejenak.
Biarlah kurasakan sakit ini sendiri.

Ku kuatkan agar Tuhan tidak berkehendak lain.

Hal ini dimulai dari empati kesadaran diri sendiri dalam konservasi air, udara, tanah karena kita ada di bumi untuk menjadi “Kholifah Fil Ard (seorang Kholifah di Bumi)”

Apa yang sudah kita lakukan untuk menjaganya?

Untuk tidak membuatnya sakit
Untuk tidak membuatnya luka
Untuk tidak membuatnya sedih
Untuk tidak membuatnya dan membuatnya

Kita semua bisa berperan sesuai kemampuan
Berempati diri, intropeksi :
Bahwa kita ini adalah tamu

Tidak selamanya bumi menerima kita

Sebagai tamu kita harus mampu menempatkan diri dan tahu diri
Banyak peran yang bisa kita ambil sesuai kemampuan kita dan peran kita
Sadar diri dan berbakti bahwa bumi memberi arti

Air adalah sumber kehidupan
Tidak ada air tidak ada kehidupan
Pertanian…
Perkebunan…
Perikanan…
Peternakan…
Semua membutuhkan air

Jika tidak ada air?

Peran kita
Aksi kita
Dan bentuk bakti kita
Siapa lagi kalau bukan kita?

Tresna marang bumi menika mujudaken wajibing gesang.
Ibu bumi sampun maringi, ibu bumi kedah dipuntresnani.

(Mencintai bumi itu adalah suatu kewajiban bagi manusia.
Ibu bumi sudah memberi, ibu bumi harus dicintai).

Selamat Hari Bumi
22 April 2024
(AJP)

Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.