Ingin Melakukan Perjalanan? Ini Manajemen Singkatnya

Oleh : Fatih Izzaturobbani
Mapala Natural Forum


Wartapalaindonesia.com, EDUKASI –
Zaman sekarang, olahraga mendaki gunung peminatnya makin banyak dibanding 5 tahun yang lalu. Mendaki pun banyak macamnya. Ada yang menginap di gunung, ada juga yang langsung turun (tidak menginap) atau tektok. Dari dua macam mendaki ini, tentunya berbeda persiapannya.

Semakin banyak peminatnya, maka perlu diperhatikan apakah orang tersebut paham apa yang sedang dijalani atau tidak? Karena mendaki merupakan salah satu olahraga ekstrim. Saya sering membaca di media massa sebuah kasus di saat mendaki, terjadi masalah yang menyebabkan terlambatnya perjalanan. Bahkan melibatkan orang lain untuk menyelamatkan. Contohnya kekurangan logistik, mengalami hipotermia, tersesat, ataupun kendala yang mengganggu perjalanan orang tersebut.

Manajemen perjalanan adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien pada sebuah perjalanan.

Kegiatan di alam bebas jauh dari perkotaan atau pemukiman warga seperti mendaki gunung, penjat tebing dan susur goa dan kegiatan berisiko tinggi (high risk activity) lainnya. Maka dari itu perlu adanya manajemen risiko. Manajemen risiko adalah upaya untuk meminimalisir terjadinya risiko pada kita di saat berkegiatan yang dapat menghambat pencapaian tujuan kegiatan.

Agar kegiatan terorganisir, maka kegiatan terbagi dalam 3 tahap: prakegiatan, pelaksaaan kegiatan, pascakegiatan.

Prakegiatan
Prakegiatan adalah segala bentuk kegiatan untuk mempersiapkan perjalanan yang akan dilakukan. Meliputi maksud dan tujuan, perencanaan tempat, waktu, personil, melakukan survei, pembekalan termasuk logistik, dana, materi dan fisik, dan susunan kegiatan.

Maksud dan tujuan kegiatan, menentukan maksud dan tujuan, apa maksud dan tujuan diadakannya kegiatan tersebut? Contohnya: bertujuan pendataan flora dan fauna/bermaksud menciptakan rasa solid pada peserta dan lain sebagainya.

Adapun maksud dan tujuan adalah hanya untuk senang-senang tetap disarankan ada manajemen perjalanannya.

Merencanakan di mana kegiatan akan berlangsung, kapan dan berapa lama dilaksanakan kegiatan berlangsung.

Personil, dengan siapa saja melakukan kegiatan, apakah sendiri atau berkelompok.
Melakukan survei. Survei adalah tehnik mencari data yang komprehensif. Survei sangat berguna sebelum melakukan kegiatan. Tujuannya mengumpulkan data dan informasi. Dengan adanya data dan informasi bisa menyusun rangkaian kegiatan.

Survei terbagi menjadi 2 metode. Pertama survei mendatangi lokasi secara langsung. Selanjutnya bisa melakukan interview kepada penduduk sekitar. Kedua survei dengan cara mengumpulkan informasi dan data dari internet, media massa atau relasi yang sebelumnya pernah melakukan kegiatan di lokasi tersebut.

Adapun informasi yang perlu didapatkan adalah:
1. Rute-rute yang ada, dan mempertimbangkan rute mana yang akan dipilih.
2. Keadaan medan, struktur geologi serta hambatan-hambatan yang mungkin timbul.
3. Keadaan flora dan fauna.

Mempersiapkan pembekalan sebelum melakukan perjalanan mulai dari pengadaan dana, logistik secukupnya, melatih fisik, mempelajari materi supaya berjalan lancar kegiatan dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Melakukan perizinan kepada pihak berwajib seperti Taman Nasional, RT/RW, Perhutani, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, dan juga memberi tahu ke instansi keamanan dan fasilitas kesehatan terdekat.

Dalam mempersiapkan segala sesuatu sebelum melaksankan kegiatan di alam terbuka maka yang perlu diperhatikan adalah rumus 4W1H:
1. Who (Siapa): Dengan siapa melakukan kegiatan?
2. Why (Kenapa): Kenapa melakukan kegiatan?
3. Where (Di mana): DiKmana kegiatan berlangsung?
4. When (Kapan): kapan melakukan kegiatan?
5. How(Bagaimana): Bagaimana proses kegiatan?

Pelaksanaan Kegiatan
Pada saat kegiatan berlangsung, apabila berkelompok maka kerja sama tim sangat dibutuhkan missal. Misalnya ketua kelompok memimpin dan menjadi penaggungjawab kelompoknya. Membagi tugas kepada anggotanya agar kegiatan tersebut efisien. Melakukan tugas apa yang sudah direncanakan.

Dalam melakukan perjalanan, mendokumentasikan setiap momen sangat penting, karena berfungsi sebagai jejak digital dan banyak manfaat untuk ke depannya, salah satunya memberi gambaran kepada pelaksana kegiatan setelah kita di tempat yang sama.

Pascakegiatan           
Setelah melakukan kegiatan, diharapkannya tidak pulang dengan tangan kosong, melainkan membikin laporan kegiatan yang berfungsi menyampaikan informasi, mengevaluasi, dan memantau kegiatan.

Selanjutnya evaluasi kegiatan dari prakegiatan hingga pulang dari kegiatan, berguna untuk memperbaiki struktur kegiatan agar lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. (*).

Foto || Mapala Natural Forum
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.