Manfaat Social Media di Bidang Pariwisata Alam

Wartapalaindonesia.com, OPINI – Pariwisata adalah sebuah aset penting dari sebuah negara, kota, daerah bahkan desa sekalipun.

Pariwisata merupakan salah satu jati diri dari sebuah daerah, seperti wisata religi, wisata kuliner ataupun wisata alam.

Bila suatu daerah pariwisatanya maju atau terkenal bahkan bisa meningkatkan penghasilan penduduk di daerah wisata tersebut dengan berjualan oleh-oleh khas daerah, baju atau lain sebagainya.

Sebelumnya wisata alam seperti mendaki gunung hanya dilakukan oleh pecinta alam saja, tidak semarak sekarang.

Saat ini mendaki gunung menjadi populer karena beberapa faktor, salah satunya adalah Film 5 cm. Namun di sini saya tidak membahas tentang Film 5 cm.

Mendaki gunung sekarang bisa dilakukan oleh masyarakat umum ada beberapa hal, yaitu : ingin merasakan suasana yang baru, ajakan dari teman, ingin keren seperti Film 5 cm yang mendaki ke Gunung Semeru, karena siapa tahu dapat jodoh, dan yang terakhir adalah karena social media (sosmed).

Pada alasan terakhir lah yang membuat mendaki gunung dan wisata alam lainnya menjadi populer.

Karena saat ini masyarakat banyak yang menggunakan social media, dan salah satunya adalah instagram (IG).

Instagram adalah salah satu social media yang banyak digunakan masyarakat atau netizen untuk mengunggah foto, dari unggahan foto tersebut berdampak kepada pengguna atau teman sosmed yang lain ingin kesana dengan kata :

“Di situ pemandangannya bagus ya, kapan-kapan kita ke sana yuk,” komentar kebanyakan netizen setelah melihat unggahan foto di sosmed.

Dari satu foto saja sudah bisa menarik orang untuk mengunjungi tempat tersebut. Dan itu merupakan salah satu dari sebagian promosi yang dilakukan gratis bahkan cuma-cuma oleh orang tanpa mengeluarkan dana.

“Nanti kita foto lebih bagus dari dia ya” atau dengan kata “ke sindoro yuk, gue liat di IG kayanya asik kalo jalan kesana” dan masih banyak lagi ajakan karena satu foto unggahan di sosmed.

Namun bukan hanya dari tempat wisatanya saja yang menjadi banyak pengunjung tapi ada sisi lain yang menguntungkan, yaitu :

1. Pendapatan masyarakat di daerah tersebut meningkat.

Pendapatan masyarakat di daerah terebut meningkat dikarenakan adanya kebutuhan dari wisawatan atau pengunjung seperti : rumah makan, toilet, sewa motor, tour guide, tukang ojek, dan merchandise.

2. Menambah pendapatan bagi perusahaan bus.

Memang kereta api sudah nyaman dan sudah enak, namun tidak semua kota di Indonesia khususnya Pulau Jawa tidak terintegrasi oleh kereta api. Salah satu kota yang banyak wisata alam tidak adanya akses kereta api adalah Dieng, Wonosobo Jawa Tengah. Sehingga agar lebih mudah ke tempat tersebut menggunakan bus.

Namun promosi tidak hanya dari instagram saja, melainkan dari twitter, facebook, line bahkan di line ada fitur line square dimana banyak tergabung traveler di Indonesia, youtube, blog dan masih banyak lagi lainnya.

Jadi manfaatkan yuk sosmed kita untuk menambah pengunjung atau visitor di tempat-tempat yang jarang terjamah, agar masyarakat daerah tersebut perekonomiannya meningkat serta jangan lupa untuk membuang sampah pada tempatnya.

Lalu, kita jaga bersama tempat wisata tersebut agar anak cucu kita bisa melihat indahnya negeri kita tercinta bersama orang yang dicinta.

Kontributor || Gangsar Yusuf

Editor || Nur Khafidhoh

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.