Caption foto : Ketua Mapala UI 2024, Fikra Alfath Farades yang juga seorang divemaster. (WARTAPALA INDONESIA / Mapala UI).
WartapalaIndonesia.com, JAKARTA – Ada yang menarik dari Mapala UI (Universitas Indonesia) yang jarang diketahui oleh kalangan pecinta alam di tanah air.
Umumnya pecinta alam, ritual menerima anggota baru dimulai dengan mewajibkan calon anggotanya mengikuti pendidikan dasar (Diksar). Tidak ikut Diksar, yang bersangkutan langsung dianulir jadi calon anggota.
Mengikuti Diksar adalah syarat mutlak bagi siapa pun yang hendak menjadi anggota. Syarat ini tak bisa ditawar-tawar.
Kemudian, organisasi pecinta alam – baik yang di dalam kampus maupun di luar kampus – mewajibkan anggotanya memakai slayer (syal) sebagai pelengkap seragam organisasi.
Pada perkembangannya, slayer bukan lagi sebagai pelengkap seragam. Tapi naik kasta menjadi benda “suci”. Slayer haram diinjak walaupun tidak sengaja. Slayer tak boleh terciprat noda, apalagi kena coretan. Bahkan, slayer tak boleh dipakai untuk melakukan pertolongan darurat sekalipun.
Slayer yang mulanya sekedar pelengkap, kastanya justru lebih tinggi dari kemeja seragam yang hakekatnya merupakan inti dari seragam organisasi.
Menariknya, 2 hal itu – yang seolah sudah menjadi “pakem” di kalangan pecinta alam – justru tidak berlaku di Mapala UI.
Mapala UI tidak menerapkan Diksar sebagai titik permulaan bagi mahasiswa yang hendak menjadi anggota Mapala UI. Seragam Mapala UI cuma kemeja. Tidak dilengkapi secarik kain “suci” slayer.
Wartapala Hadirkan Ketua Mapala UI
“Mapala UI adalah pelopor pecinta alam di perguruan tinggi. Tetapi mereka tidak menerapkan Diksar dan seragamnya tidak dilengkapi slayer. Dua hal ini sudah lama ingin diketahui kalangan pecinta alam di Indonesia,” kata koordinator acara taklshow Wartapala, Abdul Aziez. (13/10/2024).
Lantaran itulah lanjut Aziez, Wartapala mengundang Ketua Mapala UI 2024, Fikra Alfath Farades, untuk menjadi narasumber tunggal Talkshow Wartapala yang akan diselenggarakan secara online pada Selasa, 22 Oktober 2024. Mulai pukul 19.30 hingga 21.30 WIB.
Thema yang diangkat di talkshow tersebut adalah Mengapa di Mapala UI Tidak Ada Diksar?
Meski tema utamanya seperti itu imbuh Aziez, tetapi Fikra Alfath juga akan menyampaikan proses rekruitmen anggota baru, mengungkap tentang Mapala UI yang tidak memakai syal dan masih banyak lagi.
Menurut Aziez, rugi kalau anggota pecinta sampai tidak mengikuti talkhsow ini. Mapala UI adalah pelopor pecinta alam di perguruan tinggi. Dari dulu hingga sekarang, Mapala UI kerap melahirkan figur besar di jagad pecinta alam tanah air. Mapala lain dapat belajar dari Mapala UI.
“Pokoknya, di talkshow Wartapala ini, Fikra Alfath akan menjawab segala keingintahuan kalangan pecinta alam terhadap Mapala UI. Yang disampaikannya pasti inspiratif,” pungkas Aziez. (aa/as).
Kontributor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Editor || Nindya Seva Kusmaningsih, WI 160009
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)