Menjejaki Gunung Welirang Bersama Pramuka SMA Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo

Caption foto: Alam mengajarkan banyak hal. Termasuk kerjasama tim, tidak boleh berpikir mengerjakan sendiri tapi bersama-sama. Begitupun menjaga dan melestarikan alam. Senin, (10/8). (WARTAPALA INDONESIA/Agus Andrianto)

Wartapalaindonesia.com, Sidoarjo–  Melakukan perjalanan bersama Anggota Pramuka SMA Wachih Hasyim 2 Taman merupakan hal baru dan cukup berkesan.

Di sepanjangan jalan setapak menuju kop-kopan Gunung Welirang disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan. Selain itu, adik-adik  juga sedang membawa misi khusus, yaitu mendaki dengan NOL Sampah.

Mereka tak hanya fokus pada kegiatan kepramukaan, tapi juga kampanye lingkungan hidup. Kegiatan yang di gagas oleh kawan-kawan Yayasan Grojogan sewu ini juga bukan sekedar mendaki.

Kita akan melakukan penanaman 1000 pohon yang setiap tahun diselenggarakan dan saat ini bertepatan dengan tanggal 14 – 15 januari 2020.

Penanaman 1000 pohon dilakukan di kop-kopan Gunung Welirang, yang beberapa bulan lalu terbakar dan menghabiskan beberapa lahan dan tanaman.

Tercatat 150 orang relawan ikut serta dari beberapa kota di Jawa Timur dan 400 orang individu turut menanam 1000 pohon.

PEMBUKAAN – Dirigen memimpin hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sambutan sebagai pembuka kegiatan oleh Bambang Hidayat yang mewakili Ketua yayasan Grojogan Sewu.

PENDAKI PEMULA – Bertemu dengan orang baru dan dapat ilmu yang belum pernah didapat. Hal ini menjadi bagian perjalanan seru. Beliau mengajarkan bagaimana berjalan ketika mendaki agar tak banyak menguras energi.

BERSYUKUR – sampai di kop-kopan sore hari. Dan bersyukur menikmati pagi, bisa fokus pada diri sendiri dan orang lain. Sesaat melupakan handphone atau media sosial.

MENANAM – Dibantu panitia Yayasan Grojogan Sewu. Mulai menanam pohon. mayoritas yang ditanam adalah pohon cemara yang lebih kuat dan dapat bertahan dengan cuaca apapun.

KERJASAMA – Alam mengajarkan banyak hal. Termasuk kerjasama tim, tidak boleh berpikir mengerjakan sendiri tapi bersama-sama. Begitupun menjaga dan melestarikan alam.

KEBERSAMAAN – tidak saling kenal juga tidak pernah bertemu. Tapi memiliki kesamaan tentang bagaimana menjaga dan melestarikan alam. Jika beruntung, di tempat ini kita akan melihat monyet hitam yang masih hidup di habitatnya.

PENUTUP – Pada akhirnya, perjalanan ini adalah sebuah refeleksi untuk selalu ingat bahwa alam memberikan pembelajaran yang mahal. Bagi adik-adik pramuka yang dikenal dengan fokus terhadap lingkungan merupakan investasi masa depan. Agar ketika menjadi pemimpin memiliki kebijakan yang fokus pada lingkungan hidup. Dan ketika kembali ke asalnya nanti dapat semakin sadar terhadap lingkungan.

Kontributor || Agus Andrianto

Editor || Dewi Ayu Ningtyas, WI 190042

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.