Ngebleng, Air Terjun Pengobat Green Canyon

Wartapalaindonesia.com, EKSPLORE – Green Canyon Kedung Cinet, Desa Pojoktlitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang tentu sangat familiar di telinga para petualang. Apalagi sejak salah satu stasiun televisi swasta nasional, meliput tempat wisata ini dalam program petualangan unggulannya, My Trip My Adventure.

Kedung Cinet semakin melambung popularitasnya. Setiap akhir pekan, berjibun turis datang ke lokasi tersebut demi untuk menjajal sensasi arung jeram di antara tepian tebing tinggi nan hijau atau hanya untuk sekadar menikmati perbukitan Jombang yang tumbuh subur akan pepohonan.

Namun, jika musim penghujan atau bila ada hujan deras khususnya di wilayah desa Dusun Pojoktlitih dimana Kedung Cinet berada, wana wisata Kedung Cinet ditutup. Hal itu merupakan kebijakan pemerintah Desa Pojoktlitih guna mengantisipasi kemungkinan jatuhnya korban jiwa akibat kondisi bebatuan Kedung Cinet yang notabene licin ketika sering diguyur hujan.

Tutupnya wisata yang akses ke lokasi hanya bisa dicapai melalui jembatan gantung itu tentu mengecewakan banyak wisatawan. Baik pengunjung yang telanjur datang di lokasi maupun pengunjung yang berencana kesana. Tak jarang dijumpai, pengunjung yang putar balik pulang lantaran mendengar kabar tutupnya Kedung Cinet dari warga desa ketika melintasi area tersebut.

Akan tetapi, kekecewaan tersebut akan mudah terobati. Pengunjung tak perlu kembali pulang, sebab tak jauh dari Kedung Cinet, ada sebuah air terjun yang menawan bernama Ngebleng.

Lokasinya sekitar satu kilometer dari Kedung Cinet, masih dalam wilayah Desa Pojoktlitih, namun berbeda dusun. Walaupun air terjun Ngebleng tidak setenar dan semenarik Kedung Cinet, sensasi petualangan dan keunikan geografisnya tidak kalah menawannya.

Sebut saja, akses untuk mencapai lokasi air tejun yang terlihat masih terjaga keperawanannya itu. Pengunjung diharuskan menempuh perjalanan naik-turun bukit sekitar 15 menit, jalan kesana pun masih tanah berbatu.

Sampai di lokasi, pengunjung akan disambut dengan air terjun yang unik. Yaitu sebuah air terjun yang jatuh melewati sebongkah batu besar berwana merah yang membentang menutupi sungai. Panjangnya sekitar 15 meter dengan tinggi sekitar lima meter.

Ada dua kali jatuhan air di Ngebleng. Pertama, setinggi dua meter air jatuh dari sungai di atas batu ke tengah batu, lalu kedua, jatuhan air tersebut turun tiga meter kebawah baru kemudian terus mengaliri sungai. Lebih menarik lagi, akses ke bagian atas air terjun maupun ke bagian bawahnya dapat ditempuh dengan mudah, cukup dengan berjalan menaiki-menuruni tepi sungai.

Belum selesai sampai di situ, di bagian bawah air terjun, ada cekungan dangkal menyerupai gua, lengkap dengan stalaktit dan stalakmitnya. Air yang mengalir dari atas tidak terlalu deras, pun juga kubangan air di bagian bawah tidak terlalu dalam, membuat air terjun ini amat menyenangkan bila pengunjung ingin “nyemplung”.

Menjadi terasa terobati apabila para petualang yang gagal berkunjung ke salah satu Green Canyon terbaik di Indonesia itu dengan putar haluan menikmati sensasi petualangan Ngebleng. Sebab Ngebleng punya keunikan yang menawan hati peungunjungnya. Tertarik ikut menyapanya?

Laporan: Danang Jaya Arganata

Editor : Ragil Putri Irmalia

Kirim Pers Release kegiatan / artikel / berita / opini / tulisan bebas beserta foto kegiatan organisasi / komunitas / perkumpulan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081553355330 (Telp/SMS/WA)

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.