Ranger Asli Gunung Prau : Pencinta Alam Tanpa Tanda Jasa

Wartapalaindonesia.com, SOSOK – Gunung Prau merupakan sebuah gunung yang terletak di provinsi Jawa Tengah, tepatnya di perbatasan kabupaten wonosobo dan kabupaten kendal. Ketinggian gunung Prau adalah 2.565 mdpl. Gunung ini terkenal sebagai gunung yang pendek tapi menarik, di atasnya kita akan mendapati padang rumput berbunga dan bukit-bukit kecil seperti bukit pada film teletubuies.

View yang kita dapatkan disana adalah view sunrise yang menyinari gunung Sumbing dan Sindoro, di kejauhan belakang, akan nampak pula gunung merapi merbabu dengan hanya sekitar 2-3 jam waktu pendakian.

Namun kali ini kita akan melihat sudut pandang gunung Prau versi WI. Di mana keluhan tentang gunung Prau justru datang dari pemegang amanat gunung Prau, tak lain penduduk Prau. Para pemegang amanat dan penjaga asli gunung Prau itu beberapa kali tertangkap sependapat jika dulu gunung ini merupakan gunung yang sangat nyaman untuk menikmati keheningan, kini berubah menjadi pasar pagi dengan beraneka ragam buangan.

Setali tiga uang dengan yang dikatakan oleh Kang Misyadi, putra daerah asli Prau yang bergabung sebagai pengelola basecamp the bull eggs. Bahwa, semakin hari sampah di gunung Prau sungguh semakin parah. Bahkan saking kreativenya, para pendaki banyak yang menyembunyikan sampah di antara semak-semak.

Dengan adanya fenomena di atas, Kang Misyadi bersama-sama dengan penduduk sekitar, mulai dari para anggota basecamp the bull eggs yang mempelopori sekaligus sebagai kordinator bersih gunung, pedagang kawasan wisata gunung Prau hingga para aktivis asli daerah yang tak mau disebut aktivis itu setiap dua bulan sekali mendaki gunung Prau hanya untuk memungut sampah-sampah dari para pendaki yang kurang memahami sopan santun dan berego tinggi.

Seperti pendakian bersih gunung pada tanggal 20 Mei 2015 kali ini, di mana dengan berbekal karung beras bukan carier dengan hitungan liter, dan caping gunung bukan topi rimba bermerek, mereka dengan tulang daging berumur masih lincah membungkuk hanya untuk memungut sampah yang diletakkan bukan pada tempatnya oleh para “pendaki”. Setelah bersih gunung, sampah yang terkumpul akan dibakar, sedangkan sampah yang dapat dimanfaatkan kembali akan didaur ulang.

Masih mau membuang sampah di Gunung?

Kontributor : Kang Misyadi (Anggota The Bull Eggs)
Editor : Nur Khafidoh

Kirim Pers Release kegiatan / artikel / berita / opini / tulisan bebas beserta foto kegiatan organisasi / komunitas / perkumpulan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081553355330 (Telp/SMS/WA)

Dokumentasi
1

IMG_20150520_131407

IMG_20150520_155435

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.