Bersahabat Dengan Burung Air Yang Langka

Wartapalaindonesia.com, FLORA/FAUNA – Burung air adalah burung yang hidup dan tinggal di daerah perairan. Perairan yang dimaksud adalah daerah-daerah rawa, paya, hutan bakau/hutan payau, muara, suangai/estuaria, danau, sawah, sungau/bendungan dan pantai. Dalam bahasa Inggris burung air kadang-kadang disebut sebagai Waterbird tetapi sering juga disebut Waterfowl.

Konvensi Ramsar mendefinisikan burung air sebagai Jenis burung yang secara ekologis kehidupannya bergantung kepada keberadaan lahan basah. Berdasarkan definisi tersebut burung Bangau, Pelatuk Besi dan Paruh Sendok masuk kedalam kelompok burung air.

Ciri lain dari burung Bnagau, Pelatuk besi dan Paruh Sendok adalah kaki yang tidak berbulu, jari kaki ramping dengan ujung runcing, jari kaki tidak berselaput, sayap lebar dan membalut dan berekor pendek.untuk membedakan individu dewasa dan muda dapat dilakukan berdasarkan perbedaan warna bulu.

Dilihat dari populasinya, dengan berpedoman kepada batasan definisi burung air, sampai saat ini di Indonesia tercatat 184 jenis burung air yang berasal dari 20 Famili. Diantaranya adalah burung Bangau dari Famili Ciconiidae, Pelatuk besi dan Paruh sendok dari Famili Threskiornithidae.

Burung bangu (Stork), burung pelatuk besi (ibis) dan burung paruh sendok (spoonbill) merupakan burung air dari ordo Ciconiiformes. Mereka umumnya mudah dikenali berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki antara lain : ukuran tubuhnya besar, kaki dan paruh panjang yang disesuaikan dengan cara hidup mereka, yaitu berjalan diperairan dangkal.

Dari sekitar 20 jenis burung bangau (Famili Ciconiidae) ang ada di dunia, 5 jenis diantaranya diketahui hidup di Indonesia, yaitu Wilwo Mycteria cinerea (milky Stork), bangau tongtong Leptoptilas javanicus (Lesser Adjutant), Bangau hutan rawa Cocinea stormi (Storm’s stork), Sindang lawe Ciconia episcopus (Black-necked stork). Dua jenis bangau yang pertama telah termasuk ke dalam daftar burung yang jumlahnya merosot sehingga tergolong rentan (Vulnerable), sedangkan jenis yang ketiga tergolong genting (endengered) dalam Bird to Watch 2.

Sementara itu, dari kira-kira 26 jenis burung pelatuk besi (Famili Threskiornithidae) yang ada di dunia, 5 jenis diantaranya tercatat di Indonesia, yaitu Bera Threskiornithidae molucca (White Ibis), Pelatuk besi kepala hitam Threskiornis melanocephalus (black-headed Ibis), Roko-roko Plegadis falcinellus (Glossy Ibis), Cum Bera Threskiornis spinicollis (Straw-necked Ibis), dan Pelatuk Besi bahu putih Pseudibis davisoni (White-shouldered Ibis), yang telah terancam dalam Birds to Watch 2 dengan kategori genting (endengared).

Dari jenis-jenis burung Paruh sendok (Famili Threskiornithidae), di seluruh dunia terdapat hanya 6 jenis saja, dimana 1 jenis diantaranya terdapat di Indonesia, yaitu jenis Paruh Sendok Raja Platalea regia (Royal Spoonbill).

Laporan : Amanah Fitria (WI.150045)
Editor : Efrina Fitrianingrum (WI.150017)

Sumber:
Wetlands. 1996

Kirim Pers Release kegiatan / artikel / berita / opini / tulisan bebas beserta foto kegiatan organisasi / komunitas / perkumpulan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081553355330 (Telp/SMS/WA)

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.