“Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan, mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat”.
(Soe Hok Gie, Mapala UI)
Oleh : Adjie Rimbawan
Ketua Forum Alumni Sispala Jakarta (FASTA)
Alumni TEPEPA STM Pembangunan Jakarta (SMKN 26)
Wartapalaindonesia.com, PERSPEKTIF – Membangun kepercayaan sekolah, pemerintah dan orang tua agar ekskul Sispala (ekstrakurikuler Siswa Pecinta Alam) dapat berkegiatan positif merupakan sebuah harapan. Memberikan ruang bagi Sispala untuk bisa berkegiatan dan berlatih dengan baik, agar mereka bisa melatih diri dan selalu mampu mempersiapkan diri menghadapi resiko dalam setiap kegiatan alam bebas merupakan solusi atas permasalahan ekskul Sispala.
Kegiatan kepencintalaman dan kepetualangan yang sesuai dengan filosofi kepencintalaman serta prosedur yang berlaku, akan membawa siswa kepada pembinaan karakter diri dan bangsa, untuk itu perlu adanya bimbingan teknis tata kelola Sispala untuk mendukung dunia pendidikan.
Organisasi penggiat alam bebas didirikan untuk tujuan pembangunan karakter, yaitu rasa cinta tanah air, tanggung jawab, semangat pantang menyerah, dan persahabatan. Semua itu dapat terwujud dengan cara bergiat di alam bebas. Organisasi pecinta alam dibentuk untuk mewadahi para anak muda yang ingin berkelana di alam bebas. Dengan berkelana di alam bebas tersebut, mereka dapat bekerja sama dengan rekan seperjalanannya. Selain itu, mereka juga dapat bersilaturahmi dengan penduduk setempat untuk menebar semangat persahabatan.
Kegiatan alam bebas dibentuk untuk meningkatkan intelektualitas, jasmani, dan rohani. Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan itu dapat diperoleh melalui sekolah, keluarga, dan pergerakan”. Kegiatan kepencintalaman ini merupakan salah satu wadah pendidikan berbentuk pergerakan.
Kegiatan ekstrakulikuler pecinta alam disamping menjadi wadah untuk menyalurkan hobi dan bakat, juga menjadi pembelajaran bagi pemuda untuk mengembangkan karakter, penanaman nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab, dan kerja sama dalam berorganisasi.
Pada tahun 2015 sampai tahun 2018, ekskul Sispala Jakarta mengalami kemunduran secara massif. Pada masa itu berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No.179 tahun 2015 tentang kegiatan ekstrakurikuller dan Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang membatasi bahkan melarang kegiatan pecinta alam dilaksanakan di luar kota, sementara kita tahu bahwa aktifitas dan kreatifitas kegiatan alam bebas tidak mungkin dilaksanakan di dalam kota.
Hal itu dipicu peristiwa meninggalnya dua siswa SMA 3 Jakarta dalam pendidikan dasar pecinta alam di sekolah tersebut. Keduanya bukan meninggal dalam bergiat di alam bebas, melainkan dalam proses pendidikan yang diduga disertai tindakan kekerasan (bullying).
Sejatinya fungsi sekolah selain berguna untuk pembelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, juga faktor pembentukan karakter, kepribadian dan mental spiritual, kegiatan alam bebas adalah salah satu sarana yang mumpuni untuk ini.
Kejadian itu memang sangat disayangkan, namun hikmahnya sudah saatnya pemangku kepentingan memikirkan agar hal itu tidak lagi terjadi. Salah satu solusinya adalah membuat kurikulum dan standar pendidikan dan pelatihan kepecintaalaman, yang di dalamnya diminimalisir tindakan-tindakan bullying dan kekerasan verbal/non verbal berkegiatan alam bebas, dan yang terpenting ada pengawasan, pendampingan dan pembinaan baik dari sekolah, orang tua dan alumni.
Mendapatkan masalah seperti diuraikan di atas, maka sebagai langkah awal para alumni Sispala bersama Forum Komunikasi Sispala Jakarta melaksanakan kegiatan pertemuan berupa Rapat Akbar Sispala Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2018. Bertempat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dan dengan mengundang seluruh ekskul Sispala Jakarta, baik yang masih aktif maupun yang dibekukan bahkan dibubarkan.
Rapat akbar Sispala Jakarta ini dihadiri 300-an orang dari sekitar 43 ekskul Sispala Jakarta, baik yang masih aktif maupun dibekukan/dibubarkan. Hadir pula puluhan alumni Sispala Jakarta dan pengiat alam bebas yang peduli terhadap permasalahan adik-adik Sispala Jakarta. Yang hadir antara lain (alm) Kang Ogun, Vita Cecilia, David Simamora (Wanadri), Rudi Nurcahyo (Sabhawana), Restu Asep (Trinawa), Dodot (Elpala), Saleh Alatas (Ural), Rahman Mukhlis (Talam), Reiza Patters (Patupala), Prasenja (Trisaptapala) dan banyak alumni Sispala lainnya, serta Adjie Rimbawan (Tepepa) sebagai penggagas kegiatan.
Dalam rapat akbat tersebut banyak sekali permasalahan yang dialami oleh adik-adik ekskul Sispala Jakarta, antara lain;
- Keluarnya Peraturan Gubernur No. 179 tahun 2015 yang membatasi kegiatan luar ruang (outdoor) bahkan ke luar kota. Peraturan ini tentu saja sangat memberatkan ekskul Sispala ketika beraktifitas, karena kita tahu kegiatan Sispala lebih banyak kegiatannya ke luar kota (panjat tebing, naik gunung, arung jeram dan sebagainya).
- Kegiatan Sispala masih dianggap kegiatan yang penuh dengan potensi kekerasan dan bullying, sehingga kerap sekali pihak sekolah tidak memberikan izin ketika berkegiatan.
- Kegiatan Sispala mempunyai resiko yang membahayakan, karena dianggap ekskul yang punya potensi rawan kecelakaan, dan pihak sekolah cenderung tidak ingin ambil resiko.
- Ekskul Sispala dianggap kegiatan yang minim prestasi, dan hanya kegiatan hobi dan hura-hura sifatnya.
- Para alumni yang terkesan ikut campur dan dianggap menjadi pengganggu pihak sekolah terutama cerita masa lalu tentang alumni Sispala.
Atas dasar pertemuan tersebut, para alumni Sispala se-Jakarta bergabung membuat sebuah gerakan advokasi sekaligus pembenahan terhadap tata kelola ekskul Sispala.
Alhamdulillah, seiring proses berjalannya sebuah gerakan itu, akhirnya terbitlah Pergub No. 56 tahun 2019, yang membolehkan kegiatan Sispala dilaksanakan di luar kota/Jakarta. Namun begitu Forum Alumni Sispala DKI Jakarta (FASTA) dituntut oleh Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan pengawasan, pendampingan dan pembenahan terhadap tata kelola ekskul Sispala di seluruh SMA/SMK di DKI Jakarta, maka itu membuat lembaga/wadah berbadan hukum menjadi penting.
Untuk itu Forum Alumni Sispala DKI Jakarta (FASTA) membentuk sebuah organ koordinasi dan wadah berhimpun alumni Sispala se-DKI Jakarta. Berawal dari keresahan, dan kebingungan dari adik-adik Siswa Pecinta alam (Sispala) SMA/SMK se-DKI Jakarta, karena adanya larangan berkegiatan di luar kota (Pergub No. 179 tahun 2015), yang dipahami bahwa kegiatan ekstrakurikuler Siswa Pecinta Alam (ekskul Sispala) lebih banyak di luar kota/Jakarta. Pada masa itu banyak sekali Sispala Jakarta yang dibekukan, dinonaktifkan bahkan dibubarkan.
Pendirian lembaga ini berangkat dari sebuah pentingnya adanya wadah berhimpun seluruh alumni Sispala Jakarta, sekaligus harapan terbangunnya interaksi yang positif, relasi sinergis, dan kerja sama yang lebih efektif-produktif antara alumni Sispala, pihak sekolah dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dalam semangat pembinaan karakter Sispala, support dunia pendidikan yang bersifat kemitraan-partisipatif.
Sebagai organisasi non pemerintah yang bersifat nirlaba, independen, dan partisipatif, FASTA Jakarta selalu memposisikan dirinya sebagai lembaga pengawasan, pendampingan dan pembenahan tata kelola ekskul Sispala SMA/SMK se-DKI Jakarta. Sekaligus wadah berhimpun dan koordinasi seluruh alumni Sispala se-DKI Jakarta.
Adapun langkah yang diambil FASTA Jakarta adalah sebagai berikut:
- FASTA Jakarta berupaya menjadi lembaga berhimpun dan wadah koordinasi seluruh alumni Sispala se-DKI Jakarta yang potensial melakukan pengawasan, pendampingan, pembinaan dan pembenahan tata kelola ekskul Sispala, yang tanpa bully/kekerasan serta zero accident.
- Menjalin koordinasi, komunikasi dan mempererat hubungan silaturahmi antar sesama alumni Sispala DKI Jakarta.
- Melakukan advokasi, pendampingan, pembinaan dan pengawasan bagi ekskul Sispala DKI Jakarta.
- Mengoptimalkan peran sumber daya para alumni sebagai mitra pihak sekolah dan orang tua.
- Melakukan kegiatan alam terbuka dengan aman dan nyaman, didukung pengetahuan dan keterampilan anggotanya.
- Turut serta dalam rangka dukungannya pada dunia pendidikan melalui jalur pendidikan, pembinaan karakter dan prestasi.
Setelah 6 (enam) tahun perjalanan FASTA Jakarta dalam melakukan pendampingan, pengawasan dan pembinaan terhadap adik-adik Sispala Jakarta dan sampai hari ini telah berdiri 68 ekskul Sispala se-Jakarta. Sudah banyak agenda kegiatan yang dilaksanakan FASTA. Antara lain; seminar/diskusi, Jambore Sispala Jakarta, Lomba Panjat Tebing, Pendakian Massal, Pendidikan Dasar Gabungan dan Peringatan Hari Ciliwung, Pelatihan Jurnalistik Alam, serta kegiatan momentum lainnya, dan semua telah menjadi agenda tahunan FASTA Jakarta.
Sebagai eksistensi, Ada 3 (tiga) agenda besar yang dilakukan FASTA Jakarta sepanjang tahun yakni :
- Mengadvokasi pembentukan Sispala Jakarta mengingat sampai saat ini baru terbentuk 68 ekskul Sispala di Jakarta dari lebih dari 300an SMA/SMK/MA se-DKI Jakarta.
- Memperbanyak kegiatan-kegiatan besar yang melibatkan dan mengajak seluruh ekskul Sispala se-Jakarta sebagai contoh dalam melaksanakan kegiatan outdoor yang aman, nyaman dan sesuai dalam membangun karakter
- Memperbanyak kegiatan–kegiatan prestasi sebagai bentuk dukungan Sispala Jakarta dalam memberikan dukungan prestasi kepada pihak sekolah, serta menepis bahwa kegiatan Sispala Jakarta merupakan kegiatan yang tidak ada manfaatnya dan hura-hura sifatnya.
Harapan kami, nantinya ekskul Sispala menjadi wadah pendidikan karakter berbentuk organisasi yang mumpuni dalam hal kepencintalaman, penanggulangan kebencanaan dan pelestarian lingkungan hidup yang sejalan dengan teori-teori kurikulum pendidikan di bidang sosial, biologi, geografi dan ilmu pengetahuan alam, dan mendapatkan pengakuan dari pemangku kepentingan bidang pendidikan. (ar).
Foto || FASTA Jakarta
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)