Mengenal Mercusuar Cikoneng di Anyer Banten

Caption foto : Selain sebagai sarana bantu navigasi pelayaran, Mercusuar Cikoneng juga sebagai penanda titik nol. (WARTAPALA INDONESIA / M.Ardiansyah)

WartapalaIndonesia.com, BANTEN – Mercusuar Cikoneng menjadi salah satu tempat eksplorasi Sejarah Siswa Pecinta Alam SMA Negeri 7 Jakarta. (22/06/2023).

Selain berkegiatan di alam bebas seperti gunung, tebing, pantai dan sebagainya, Sapta Pala juga harus mengetahui sejarah Indonesia pada masa penjajahan.

Mercusuar Cikoneng berada di Kampung Bojong, Desa Cikoneng, Anyer, Banten. Jaraknya sekitar 40 kilometer dari Gerbang Tol Merak.

Fungsi utama menara ini sebagai sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) untuk keselamatan pelayaran. Selain sebagai penanda titik nol, Mercusuar ini juga berfungsi sebagai pemandu navigasi kapal laut yang berlayar di sekitar pantai barat Jawa yang penuh dengan karang yang berbahaya. Jangkauan cahaya dari mercusuar ini hingga mencapai 20 mil.

Menara Suar Cikoneng dibangun pada tahun 1806. Saat letusan Gunung Krakatau tahun 1883, Menara Suar (lama) hancur, hanya tersisa pondasinya saja. Mercusuar dibangun kembali pada tahun 1885 oleh ZM Willem III.

Tinggi Mercusuar ini sekitar 75,5 meter. Dinding bangunan terbuat dari baja setebal 2,5-3 cm yang masih sangat bagus. Memiliki 18 tangga dan 286 anak tangga.

Mercusuar ini diyakininya sebagai titik nol pembangunan Jalan Anyer – Panarukan (1825). Jalan ini mendorong terciptanya infrastruktur yang menunjang perekonomian, terutama bagi pabrik dan perkebunan di pedalaman Jawa.

Jalan tersebut juga menumbuhkan kota-kota dan pusat perdagangan baru. Hal ini berdampak pada perubahan sosial-ekonomi masyarakat dan menciptakan kaum pedagang.

Sampai sekarang Jalan Raya Pos atau sekarang disebut Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) tetap menjadi akses penting bagi perekonomian Jawa.

Adi Nugroho sekaligus tim eskplor Sapta Pala mengatakan, masuk kawasan Mercusuar Cikoneng, dikenakan membayar parkir Rp.10.000 untuk motor. Rp.30.000 untuk mobil.

Sementara itu seorang Anggota Sapta Pala, Fauzi menambahkan, Mercusuar Cikoneng ini sangat cocok untuk menjadi destinasi wisata pada akhir pekan, Mercusuar ini dapat dijadikan spot foto, karena bangunannya yang kuno bergaya Belanda. Saat sore hari, sunset atau proses matahari terbenam di pantai ini sangatlah indah. (MA)

Kontributor || M.Ardiansyah, NIA.22.00285.S
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.