30. Membuat LPJ yang “Bercerita”, Ini Redaksional dan Caranya

Wartapalaindonesia.com, EDUKASI – Artikel ini merupakan isi bab keempat dari buku “Cara Menjadi Relawan Garis Depan di Lokasi Gempa”. Bab empat berjudul Pulang Seperti Saudara. Berisi 2 artikel (nomor 29 hingga 30).

Buku ini ditulis oleh Ahyar Stone. (Pemimpin Redaksi Wartapala. Anggota Dewan Pengarah SARMMI). Terbit pertama Januari 2024. Penerbit Jasmine Solo, Jawa Tengah. Buku ini diterbitkan atas kerja sama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Wartapala, SARMMI. Selamat membaca. (Redaksi).

a. Kombinasi Redaksional dengan Skill Menulis
Meski Anda dan tim relawan garis depan sudah sampai di kota asal, bukan berarti pekerjaan Anda selesai. Anda harus merampungkan satu lagi pekerjaan yang berguna pada saat ini dan bermanfaat pada masa datang.

Judul pekerjaan penting ini adalah membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) tentang segala aktivitas Anda selama mendampingi warga desa focus area.

LPJ tiap tim relawan, tentu berbeda. Berbeda dari segi tampilan, isi, jumlah halaman maupun berbeda dari banyaknya dokumen yang dilampirkan.

Munculnya perbedaan ini umumnya disebabkan oleh faktor redaksional laporan, dan faktor kemampuan si pembuat LPJ dalam mengolah kata-kata.

Untuk membuat LPJ yang tertata, faktor redaksional sangat berpengaruh. Tetapi untuk membuat LPJ yang enak dibaca karena “mengandung cerita”, kemampuan menulis si pembuat LPJ merupakan faktor kuncinya.

Singkatnya, skill menulis dikombinasikan dengan redaksional yang tepat, melahirkan LPJ yang tertata dan “bercerita”.

Membuat laporan seperti itu tentu tak seperti mengarang novel true story yang menguras air mata pembaca. Melainkan membuat LPJ yang pada bagian-bagian tertentu, penulisannya menerapkan kaidah jurnalistik sebagai pendekatan.

Di bagian akhir buku yang sekarang Anda baca, penulis menguraikan cara membuat LPJ yang “bercerita” beserta redaksionalnya.

Cara yang penulis pakai tentu bukan cara paling baik dan satu-satunya di dunia. Di luar sana banyak yang lebih bagus. Uraian di sini hanya pengalaman penulis bersama relawan tim SARMMI membuat LPJ usai menyelenggarakan operasi kemanusiaan di sejumlah lokasi gempa di tanah air.

b. Cover LPJ
Ada pepatah terkenal, “Don’t judge a book by it’s cover”. Artinya, “Jangan menilai buku dari covernya”. Secara kiasan pepatah ini bagus, karena bermakna jangan menilai sesuatu dari tampilan luarnya, tetapi lihatlah isinya.

Bagus dari makna kiasan, bukan berarti menjadi tepat pada tataran realita. Dalam dunia perbukuan, “Don’t judge a book by it’s cover” tidak berlaku. Salah besar jika menerapkan pepatah ini ketika merancang cover buku. Orang hanya tertarik melihat cover buku yang menarik. Bukan cover yang mengenaskan karena desainnya asal-asalan.

Sama halnya dengan cover LPJ. Orang bakal tertarik membuka lembar demi lembar LPJ jika covernya menarik. Untuk menghasilkan cover seperti ini tentu si pembuat LPJ perlu paham desain. Misalnya menguasai Corel Draw, Photoshop atau aplikasi desain yang lain.

Agar tak mirip dengan poster acara, tulisan yang dicantumkan di cover LPJ tak usah terlalu banyak. Cukup misalnya : Laporan Operasi Kemanusian Gempa Lombok. Nusa Tenggara Barat.

Pada bagian tengah, tampilkan foto. Di bagian paling bawah cantumkan nama dan logo organisasi tim relawan Anda.

Foto yang dipasang di cover, cukup satu atau dua foto. Tak usah lebih dari tiga. Terlalu banyak foto justru memperlihatkan Anda bingung, “apa yang hendak ditampilkan?”.

Pilihlah foto yang mewakili aktivitas di operasi kemanusiaan, sekaligus memperlihatkan interaksi Anda dengan warga yang didampingi. Umpamanya foto ketika Anda bersama anak-anak sedang psikososial di halaman terbuka.

Bisa pula tatkala warga dan relawan gotong royong membangun masjid darurat. Bisa pula foto humanis yang lain.

Foto yang ditampilkan sifatnya candid. Artinya foto yang apa adanya. Seakanakan orang yang menjadi objek foto tidak tahu jika dipotret. Foto seperti ini terlihat natural dan menyampaikan pesan.

Agar menarik, cover dibuat berwarna. Jangan hitam putih. Gunakan hurup (font) yang formal. Misalnya arial, calibri, time new roman. Hindari font hand writing, karena di font tipe ini ada abjad berbeda tetapi terlihat sama. Hal ini memusingkan yang membaca.

Ukuran LPJ adalah kertas HVS. Dapat pula ukuran kwarto. Ukuran ini selain menunjukkan kesan resmi, juga mudah saat LPJ di-print, difoto copy, dijilid dan digandakan.

c. Redaksi LPJ
Secara garis besar redaksi LPJ terdiri dari tiga bagian besar. Bagian pertama berisi halaman judul, halaman moto dan persembahan, kata pengantar dan daftar isi.

Bagian kedua isinya tentang persiapan yang Anda lakukan sebelum ke lokasi gempa. Kemudian tentang kegiatan yang Anda lakukan di desa focus area berikut evaluasinya.

Bagian ketiga berisi sejumlah lampiran yang menjadi pendukung isi LPJ.

Contoh Daftar Isi LPJ :
Halaman judul
Halaman moto dan persembahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

A. BAB I Pendahuluan
1. Nama Kegiatan
2. Landasan Pemikiran
3. Dasar Kegiatan
4. Tujuan Kegiatan
5. Target Kegiatan
6. Lama Kegiatan
7. Sumber Dana Kegiatan

B. BAB II Persiapan
1. Persiapan
2. Perjalanan Tim Relawan ke Lokasi Gempa
3. Survei ke Desa Korban Gempa

C. BAB III Pelaksanaan Operasi Kemanusiaan
1. Latar Belakang Desa Focus Area
2. Posko Kemanusiaan
3. Distribusi Bantuan Kemanusiaan
4. Sekolah Darurat
5. Mendirikan Masjid Darurat
6. Dll

D. BAB IV Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
3. Penutup

e. Lampiran
1. Pemasukan dan Pengeluaran
2. Daftar Bantuan
3. Surat keluar
4. Surat masuk
5. Daftar relawan
6. Surat tugas (dll)

D. Kata Pengantar
Kata pengantar pada LPJ sering pula disebut pengantar, prakata atau prolog. Isinya terdiri dari sekian banyak alinea. Juga memuat ucapan terima kasih.

Untuk kalimat pembuka Anda dapat memulainya dengan menceritakan garis besar kejadian gempa di kabupaten tempat Anda menyelenggarakan operasi kemanusiaan.

Lantas Anda terangkan mengapa organisasi Anda mengirim tim relawan ke kabupetan yang kena gempa tersebut. Keterangan ini bisa Anda kutip dari bab bertama.

Berikutnya Anda sebutkan semua kegiatan kemanusian yang diselenggarakan di desa focua area. Setelah itu sampaikan kesimpulan bahwa operasi kemanusiaan terlaksana dengan baik dan berhasil sesuai rencana. Di bawahnya ucapan terima kasih ke pihak-pihak yang membantu operasi kemanusiaan.

Usai ucapan terima kasih, Anda terangkan mengapa LPJ ini dibuat dan apa yang Anda harapkan dari orang yang membaca LPJ. Harapan yang dimaksud tentu terkait dengan kebencanaan dan kerelawanan di Indonesia.

e. Pendahuluan
Bagi yang sudah punya proposal, “Bab I Pendahuluan” adalah isi proposal. Untuk tim relawan yang tak punya proposal, menulis bab pertama tentu mudah, karena isinya adalah semua hal yang berkaitan dengan rencana operasi kemanusiaan.

Sesuai dengan judulnya, isi “BAB II Persiapan” menyangkut segala keterangan sebelum menyelenggarakan operasi kemanusiaan. Dimulai dari persiapan yang dilakukan sebelum berangkat ke lokasi gempa.

Tentu banyak persiapan yang dilakukan. Tetapi tak perlu dicantumkan semua. Cukup yang dianggap penting saja.

Penulisan persiapan diurutkan sesuaikan dengan tanggal, bulan dan tahun. Dimulai dari tanggal rapat organisasi yang melahirkan keputusan mengirim tim relawan ke lokasi gempa.

Urutan pencantuman persiapan, makin ke bawah makin mendekati hari dan tanggal keberangkatan tim relawan ke lokasi gempa.

Kemudian Anda ceritakan garis besar perjalanan dari kota asal hingga sampai di kabupaten yang dilanda gempa. Lalu proses Anda survei mencari desa terpencil dan terisolir yang bakal menjadi desa focus area. Kemudian tentang kesimpulan desa mana yang Anda pilih sebagai desa focus area.

Seperti yang sudah disinggung di muka, rumus jurnalistik perlu diterapkan sebagai pendekatan atau panduan menulis LPJ. Rumus jurnalistik adalah 5W + 1H (what, where, when, who, why and how). Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya : apa, di mana, kapan, siapa, mengapa dan bagaimana.

Rumus jurnalisitk mulai jadi pendekatan saat Anda mulai menceritakan perjalanan ke lokasi gempa. Ini dimaksudkan agar Anda terhindar dari memuat kata-kata bombastis. Juga menghindarkan Anda dari lupa menyampaikan informasi yang diperlukan pembaca untuk memahami isi LPJ.

Rumus jurnalistik juga dipakai ketika Anda menulis bab selanjutnya.

f. Pelaksanaan Operasi Kemanusiaan
Pada bagian kedua di “BAB III Pelaksanaan Operasi Kemanusiaan”, dimulai dari menerangkan beberapa hal yang berkaitan dengan desa focus area. Misalnya berapa jarak tempuh dari pusat kota. Bagaimana kondisi jalan di ke desa focus area, berapa kilometer jika dimulai dari jalan raya terdekat. Transportasi apa yang ada.

Berapa jumlah dusun di desa focus area. Apa profesi mayoritas warga di sana. Sampaikan pula informasi lain yang terkait dengan gambaran umum desa focus area.

Setelah itu, Anda dapat memulai menerangkan dampak gempa terhadap kehidupan warga di desa focus area. Misalnya akses masuk terputus karena ditimbun longsor. Terjadi krisis air bersih lantaran beberapa pipa jaringan air bersih hanyut dibawa banjir bandang.

Terangkan pula, total jumlah jiwa di desa focus area. Berapa jumlah pengungsi. Berapa jumlah korban meninggal dan yang luka-luka. Jumlah kelompok rentan. Jumlah rumah rusak ringan, sedang, dan rusak berat. Data-data yang dimuat di sini, adalah berdasarkan hasil asesmen yang sudah Anda lakukan.

Agar pembaca LPJ mudah menyimak, data-data hasil asesmen tersebut, dicantumkan dalam bentuk kolom-kolom.

Kemudian Anda uraikan tentang posko kemanusian. Cantumkan pula jika Anda sudah melakukan mitigasi terhadap lingkungan posko kemanusiaan. Sebutkan pula antisipasi yang Anda siapkan.

Usai menguraikan posko kemanusiaan, Anda dapat mulai melaporkan kegiatankegiatan kemanusiaan yang diselenggarakan selama operasi kemanusiaan.

Di buku ini, ada lima belas bentuk kegiatan kemanusiaan. Tetapi tidak berarti tiap desa wajib “mendapat” seperti itu. Kondisi dan situasi tiap desa cenderung berbeda satu sama lain.

Perbedaan ini membuat kegiatan kemanusiaan tatkala desa bersangkutan dilanda gempa, juga bakal berbeda dengan desa lain.

Ada desa focus area yang di sana diterapkan delapan macam akivitas kemanusiaan. Ada yang sampai dua belas macam kegiatan kemanusiaan.

Karena kegiatan kemanusiaan yang diselenggarakan relawan garis depan jumlahnya banyak — biasanya paling sedikit tujuh macam — maka penulisannya di LPJ dimulai dari yang pertama dilakukan.

Pada masing-masing kegiatan kemanusiaan, terangkan mengapa kegiatan ini dilakukan, di mana dan kapan mulai dilakukan. Bagaimana melakukannya. Siapa saja yang terlibat. Peralatan apa yang dipakai.

Di tiap laporan kegiatan kemanusiaan, sertakan foto. Jumlahnya boleh lebih dari tiga foto. Perlu banyak foto pendukung agar pihak-pihak yang membaca LPJ, mendapat penjelasan utuh tentang kegiatan kemanusiaan yang Anda lakukan. Juga untuk memperlihatkan sesuatu yang sukar dijelaskan melalui tulisan.

Selain alasan di atas, foto-foto yang Anda pasang berfungsi pula sebagai dokumentasi. LPJ adalah dokumen resmi organisasi Anda. Nantinya, LPJ ini menjadi “dokumen sejarah”, yang dibaca oleh anggota baru di organisasi Anda.

Sangat mungkin mereka terinspirasi usai melihat dokumentasi foto tersebut. LPJ juga bakal menjadi referensi pokok bagi organisasi lain, yang berencana menindaklanjuti kegiatan Anda. Melalui dokumentasi berupa beberapa foto pada tiap kegiatan kemanusiaan, bakal tambah memudahkan mereka, merancang follow up di desa focus area.

g. Kesimpulan dan Saran
Kini kita sampai pada bahasan bab pamungkas. Bagian ini dinamai, “Bab IV Kesimpulan Dan Saran”. Pada alinea pembuka hingga beberapa alinea setelahnya, Anda dapat memulainya dengan menerangkan peristiwa gempa yang terjadi di kabupaten bersangkutan. Kemudian, dampak gempa terhadap kehidupan warga di desa focus area.

Diterangkan secara garis besar saja, karena keterangan detilnya sudah dimuat di bab sebelumnya.

Berikutnya Anda terangkan lagi secara garis besar hal-hal yang mendorong organisasi Anda mengirim tim relawan ke lokasi gempa.

Terangkan pula target yang hendak dicapai oleh organisasi Anda melalui tim relawan yang diberangkatkan. Kemudian sebutkan semua kegiatan kemanusiaan Anda di desa focus area.

Setelah itu, Anda dapat menarik kesimpulan besar tentang operasi kemanusiaan yang diselenggarakan. Apakah berhasil sesuai target yang direncanakan atau malah sebaliknya?.

Untuk memudahkan Anda mengambil kesimpulan, Anda dapat memakai “rumus evaluasi”, yaitu membandingkan “hasil seharusnya” dengan “hasil senyatanya”. Semakin dekat “hasil senyatanya”, dengan “hasil seharusnya”, maka dapat disimpulkan bahwa : “Operasi kemanusiaan telah terlaksana dengan baik dan berhasil sesuai yang rencana”.

Meski kesimpulannya demikian, tidak berarti pelaksanaan operasi kemanusiaan berjalan mulus seratus persen. Pasti ada beberapa hal yang menjadi kendala. Baik yang sudah diduga maupun yang di luar dugaan.

Untuk mengeliminir agar kejadian serupa tak terulang pada operasi kemanusiaan di masa datang, di bagian akhir “Bab IV Kesimpulan Dan Saran”, Anda dapat menulis beberapa usul dan saran. Ini ibaratnya “belajar dari pengalaman”.

Usul dan saran yang Anda cantumkan, sifatnya realistis. Jangan mengusulkan sesuatu yang mengada-ada. Apalagi yang mustahil direalisasikan.

h. Lampiran yang Disertakan
Bagian paling akhir LPJ, atau paling belakang, berisi lampiran yang menjadi pendukung isi LPJ. Jumlah dan bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan. Contoh dokumen yang dimasukan ke lampiran dapat Anda lihat pada bagian atas bahasan ini.

Lampirkan pula screenshot halaman pertama berita-berita operasi kemanusiaan yang dimuat media online. Hal ini untuk memudahkan pihak-pihak yang membaca LPJ bila ingin tahu kiprah Anda di desa focua area melalui media.

i. Sumber LPJ
Sepertinya membuat LPJ yang “bercerita”, sangat menguras otak. Padahal tak sesulit itu. Agar Anda mudah membuatnya, naskah berita (rilis) kegiatan posko kemanusiaan yang ditulis oleh kordinator humas tatkala di desa focua area, Anda kumpulkan semua.

Setelah terkumpul, naskah yang semula berupa berita singkat atau short news, tinggal Anda tambahi dengan informasi lain agar menjadi tulisan yang lebih detil.

Akan tetapi bila tim relawan Anda tidak pernah membuat rilis, sebenanya Anda tak bakal menemui kesulitan membuat LPJ. Caranya dengan memakai rumus jurnalistik tatkala menulis LPJ. Anda pasti mampu. Silahkan dicoba. (as).

29. Datang Sebagai Orang Asing Pulang Seperti Saudara

Foto || SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia)
Editor || Danang Arganata, WI 200050

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.