20. Cara Praktis Membuat Pangkas Rambut Gratis

Wartapalaindonesia.com, EDUKASI – Artikel ini merupakan isi bab ketiga dari buku “Cara Menjadi Relawan Garis Depan di Lokasi Gempa”. Bab tiga berjudul Kegiatan Kemanusiaan di Desa Focus Area. Berisi 14 artikel (nomor 14 hingga 28).

Buku ini ditulis oleh Ahyar Stone. (Pemimpin Redaksi Wartapala. Anggota Dewan Pengarah SARMMI). Terbit pertama Januari 2024. Penerbit Jasmine Solo, Jawa Tengah. Buku ini diterbitkan atas kerja sama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Wartapala, SARMMI. Selamat membaca. (Redaksi).

a. Pengetahuan dan Keterampilan Selalu Ada Gunanya
Pengetahuan tertentu dan keterampilan spesifik yang dimiliki tiap relawan garis depan, selalu ada gunanya di desa focus area yang terisolir atau terpencil.

Sebagai contoh, relawan garis depan yang paham baca Al Qur’an, dapat menginisiasi TPA darurat untuk anak-anak di desa focus area.

Demikian halnya bagi relawan garis depan yang di kota asal biasa memotong rambut temannya, keterampilan ini bisa diterapkan di desa focus area untuk berbuat baik, yakni memotong rambut warga yang didampingi.

b. Tidak Heroik Tetapi Diperlukan
Sangat jarang relawan di lokasi gempa membuat — atau menyelenggarakan — pangkas rambut gratis. Mungkin karena potong rambut dianggap pekerjaan sepele yang tidak menimbulkan kesan heroik.

Selain itu, masih banyak relawan yang belum menyadari bahwa memangkas atau potong rambut juga dibutuhkan korban gempa. Terutama bagi anak- anak dan lelaki dewasa yang terbiasa memangkas rambut menjelang sholat Jum’at.

Tatkala gempa, menemukan tukang pangkas rambut atau barbershop boleh dikata cukup sulit. Kedai pangkas rambut banyak yang tutup karena bangunannya rusak. Atau tukang pangkas rambut meliburkan diri karena mengungsi.

19. Panduan Singkat Membuat Dapur Umum yang Multiguna

c. Alat yang Dibutuhkan
Bagi relawan garis depan yang sedari awal berencana menyelenggarakan pangkas rambat gratis di desa yang didampingi, bawalah peralatan potong rambut elektronik bertenaga listrik. Bila tidak punya alat ini, cukup membawa gunting cukur dan sisir.

Untuk kaca cermin, bisa meminjam dari warga desa yang didampingi. Cara praktis lain adalah memanfaatkan kaca spion sepeda motor milik warga di desa focus area.

d. Lokasi Pangkas Rambut
Lokasi pangkas rambut gratis bisa di mana saja. Misalnya disamping posko kemanusiaan. Di bawah pohon rindang. Di pengungsian warga atau di pinggir sungai.

Agar warga desa focus area tahu relawan garis depan menyediakan layanan pangkas rambut gratis, buat pengumuman dari kertas dan spidol besar. Tempelkan di depan posko kemanusiaan.

Informasi bisa pula disampaikan secara lisan ke beberapa orang yang tinggal di pengungsian. Minta mereka meneruskan informasi ini ke warga di pengungsian.

Setelah ada satu warga yang sudah dipangkas, warga lain biasanya menyusul.

e. Pelaksanaan Pangkas Rambut
Jam operasi pangkas rambut gratis dibuat fleksibel. Maksudnya, layanan pangkas rambut baru beroperasi tatkala ada warga yang minta rambutnya dipangkas.

Memangkas rambut di lokasi gempa merupakan pekerjaan sederhana, karena warga yang minta dipangkas rambutnya tidak menuntut model yang aneh-aneh seperti model rambut artis kekinian. Warga hanya perlu rambutnya dipendekkan supaya rapi.

f. Beri Warga Pelatihan Singkat Pangkas Rambut
Akan tambah baik bila relawan garis depan memberi pelatihan singkat cara pangkas rambut ke pemuda yang berminat belajar.

Sebagai motivasi bagi pemuda yang ikut pelatihan singkat, peralatan potong rambut yang dibawa relawan garis depan, hibahkan ke dia. Hibah dilaksanakan setelah relawan garis depan meninggalkan desa focus area. Selanjutnya dia yang memangkas rambut warga desanya. (as).

Foto || SARMMI (SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia)
Editor || Nindya Seva Kusmaningsih, WI 160009

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.