Oleh : Danny Abd M
Jurnalis Wartapala, WI 250303
Wartapalaindonesia.com, PERSPEKTIF – Akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di berbagai sorotan media setelah pernyataan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat kunjungan pertamanya ke Cianjur. Gubernur menyatakan sikapnya untuk menutup galian ilegal di Cianjur.
Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian, langsung merespon cepat dengan mengatakan siap menindaklanjuti arahan yang ia terima dari Gubernur Jabar.
Sikap gubernur dan langkah bupati, tentu menjadi kabar baik dan angin segar bagi masyarakat di tengah rasa sesaknya yang selama ini telah menjadi debu.
Langkah itu patut diapresiasi. Namun, kita pun perlu bertanya apakah hanya respon sesaat? Lalu kenapa baru sekarang?
Apakah kemaren pemerintah daerah tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Atau tahu tapi diam karena ada yang lebih diprioritaskan selain lingkungan dan masyarakat? Ntahlah, Saya sendiri tidak ingin larut dalam euforia. Harapannya tidak hanya di Cianjur, melainkan di seluruh daerah yang tercatat galian ilegalnya.
Pada prinsipnya, penegakan hukum dan keberpihakan dalam segala aspek harus menjadi satu tarikan nafas, tak bisa hukum ditegakan saat kamera menyorot atau saat tekanan publik memuncak.
Galian ilegal bukan hanya melanggar hukum administrasi, tapi juga mencederai hak hidup warga sekitar dan luka ekologisnya yang merusak tanah, air jadi keruh, udara penuh debu dan lain sebagainya yang dikhawatirkan menjadi dampak suatu bencana. Namun, terkadang suara suara dipelintir sebagai penghambat pembangunan atau galian.
Ironisnya, mereka yang mungkin dalam hati kecilnya ingin bersuara, kadang tidak ada keberanian untuk menyuarakan haknya, berdiam di menara gading hanya bergantung harapan pada tegaknya hukum, kehadiran pemerintah dan negara.
Mari kita jaga angin segar ini dan terus kawal agar tidak cepat hilang tertiup rutinitas lain, karena bumi tidak boleh terus dikorbankan demi keuntungan dan kepentingan sesaat.
Saya belajar untuk masa depan. Isu ini bukan hanya tentang sekadar isu melain keberanian sikap. Bukan karna sorotan atau hal lainnya, tetapi keyakinan bahwa bumi dan hukum tidak boleh terus menerus patah dengan uang dan kuasa.
Dan ketika hukum benar ditegakkan, adalah bentuk paling nyata dari kasih sayang pada generasi mendatang untuk Indonesia.
Di era baru Cianjur ini semoga angin segar terwujud, jika serius ini menjadi awal perubahan dari segala aspek ekologis. Harapannya bukan pembukaan baru bagi modus dan narasi sesaat. (as)
Foto || Wartapala
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)