Oleh : Gurun
IMPA Akasia
WartapalaIndonesia.com, FEATURE – Glenmore Rafting, salah satu destinasi wisata arung jeram yang terletak di Banyuwangi. Tak hanya menawarkan pengalaman petualangan yang seru, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan bagi ekonomi lokal dan kelestarian lingkungan.
Dalam sebuah obrolan santai dengan salah satu pengelolanya, Cak Ho, saya mendapatkan wawasan mendalam tentang bagaimana tempat ini membantu masyarakat sekitar dan menjaga sungai yang menjadi daya tarik utama wisata ini.
Dari sisi ekonomi, Glenmore Rafting memberikan banyak peluang pekerjaan bagi warga setempat, yang turut merasakan manfaat langsung dari keberadaan wisata ini.
“Saya mengambil pemandu, operator, dan pekerja dari Dusun Jolondoro dan Pegondangan,” ungkap Cak Ho dengan penuh semangat.
Ini berarti banyak warga yang mendapatkan penghasilan tambahan dari aktivitas wisata yang ada di Glenmore Rafting.
Tidak hanya itu, ketika ada acara besar atau event khusus, warga sekitar juga mendapatkan manfaat ekonomi yang signifikan.
“Banyak tamu yang saya tidurkan di rumah warga. Dalam seminggu, mereka bisa mendapat penghasilan tambahan hingga 800 ribu rupiah. Belum lagi penghasilan dari makanan yang mereka sediakan,” tambahnya.
Keikutsertaan warga dalam kegiatan wisata, juga mempererat hubungan sosial antara pengelola dan masyarakat. Mereka tidak hanya menjadi pekerja, tetapi juga turut menjaga agar suasana di sekitar tempat wisata tetap nyaman dan menarik bagi wisatawan.
Mas Boboy, seorang warga setempat yang juga terlibat dalam pengelolaan wisata ini, menambahkan pandangannya terkait pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Glenmore Rafting bukan hanya soal arung jeram. Ini tentang bagaimana kami bisa ikut merasakan manfaatnya. Dari menjual makanan hingga jadi operator. Warga sekitar sini memang diberdayakan,” kata mas Boboy.
Namun, Glenmore Rafting tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi. Tempat ini juga memiliki komitmen kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Cak Ho menjelaskan, meskipun saya memiliki banyak wisatawan, saya berusaha semaksimal mungkin untuk tidak merusak ekosistem sungai.
“Salah satu upaya yang saya lakukan adalah dengan mengadakan kegiatan bersih-bersih sungai secara berkala, penanaman pohon untuk mencegah banjir, dan pelepasan bibit ikan sebagai upaya melestarikan kehidupan air di sungai,” ungkapnya.
Keberlanjutan ekosistem sungai sangat penting untuk menjaga kelangsungan kegiatan wisata arung jeram di Glenmore. Dengan demikian, pengelola wisata ini juga aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan sungai yang menjadi daya tarik utama. Tak hanya itu, Cak Ho juga menyebutkan bahwa setiap wisatawan yang datang diharapkan memiliki kesadaran untuk menjaga kelestarian alam.
Mas Boboy menambahkan, “Kami juga punya tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam di sekitar sini. Wisatawan datang untuk menikmati alam, jadi kami juga harus menjaga agar alam tetap indah dan bersih.”
Menurutnya, penting bagi masyarakat setempat untuk memahami bahwa menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban pengelola, tetapi juga bagian dari tanggung jawab setiap individu yang ada di sekitar tempat wisata.
Tantangan besar dalam pengelolaan wisata alam adalah masalah sampah, yang seringkali ditinggalkan wisatawan. Untuk itu, Glenmore Rafting menerapkan kebijakan yang cukup sederhana namun efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
“Wisatawan nggak boleh membawa makanan sendiri pas pengarungan. Makanan sudah saya sediakan, supaya nggak ada sampah yang dibuang sembarangan ke sungai,” ungkap Cak Ho.
Kebijakan itu terbukti efektif dalam mengurangi sampah yang mencemari sungai dan area sekitar, serta mengedukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan alam.
Mas Boboy juga setuju dengan kebijakan tersebut. “Kalau wisatawan membawa makanan sendiri, pasti ada sisa-sisa yang dibuang sembarangan. Kalua sudah disediakan gini kan enak, kita bisa menjaga kebersihan sungai dan juga mengurangi sampah plastik yang sering kali mencemari alam,” ujarnya.
Melalui kebijakan ini, Glenmore Rafting berhasil menciptakan pengalaman wisata yang menyenangkan tanpa merusak ekosistem alam yang ada. Selain itu, kebijakan ini juga menjadi salah satu cara untuk mendorong wisatawan agar lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Dengan berbagai upaya tersebut, Glenmore Rafting berhasil menjaga keseimbangan antara pariwisata, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian lingkungan. Wisata alam ini bukan hanya memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar, tetapi juga memberikan contoh nyata bahwa pariwisata yang berkelanjutan bisa tercapai dengan menjaga alam dan ekosistem tetap lestari.
Glenmore Rafting telah menunjukkan bahwa pariwisata alam tidak hanya bisa menjadi sumber pendapatan, tetapi juga bisa menjadi alat untuk memberdayakan masyarakat setempat sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan.
Tentu itu adalah sebuah contoh yang patut dicontoh oleh destinasi wisata lain, di mana keharmonisan antara alam dan manusia dapat terwujud melalui kesadaran bersama dalam menjaga kelestarian dan manfaat ekonomi yang berkelanjutan. (gr).
Foto || Gurun
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)