Caption foto : Imung (penulis, kiri) bersama the legend Mapala UI Herman O Lantang. (WARTAPALA INDONESIA / Imung).
Oleh Dr. Irwan Wisanggeni. M. Si.
Dosen dan Penjelajah
Wartapalaindonesia.com, FEATURE – Tahun 2017 saya bertemu the legend Mapala UI, Herman O Lantang. Pendaki gunung senior yang saya kagumi karena rekam jejak pendakiannya yang fenomenal.
Saat berjumpa dengannya di rumah keduanya di Curug Nangka di kaki Gunung Salak yang sejuk dan rindang, kami bercerita banyak hal. Mulai dari soal Soe Hok Gie sampai Bung Karno, dari Soal Mapala UI sampai ekspedisi ke Cartenz Piramid.
Saya memanggilnya bang Herman. Beliau suka sekali dengan panggilan itu. “Karena jadi berasa muda kali ya”.
Kalau ngobrol, beliau orangnya ceplas-ceplos dan pakai elu gue. Sehingga egaliter di antara kita tanpa jarak.
Tapi dibalik semua itu, bang Herman adalah sosok yang lembut. Saat bercerita tentang sahabatnya Soe Hok Gie, matanya berkaca kaca. Persahabatan yang tulus sesama pencinta alam memang seperti itu. Saya dapat merasakannya.
Bang Herman ribuan cerita soal pendakian gunung, dan dia bercerita pada saya dengan antusias. Saya pun mendengarkan semua ceritanya. Walau saya belum pernah melakukan petualangan bersamanya, tetapi saya rasakan auranya bakal sangat seru.
Dia juga cerita soal makanan yang dia sukai, yaitu kue klapertad. Penganan ringan ini sejenis kue berbahan kelapa yang dikasih aroma wisky, sehingga rasanya berani. Menariknya, bang Herman bisa bikin kue luar biasa ini.
“Mung kalau elo datang lagi, gua bikinin deh”. Begitu selorohnya. Saya merasa tersanjung.
Banyak cerita menarik darinya. Sifat galak dan berangasannya juga masih ada saat dia cerita soal tantangan perjalanan hidup yang dia lalui.
Namun dia pribadi yang tak pernah berkhianat pada teman-temannya. Segalak apapun dan sekeras apapun, Bang Herman memang ciamik. Dia adalah perahu yang setia di tengah badai.
Saat ini bang Herman sudah meninggalkan kita. Tetapi semangat dan gerakan kepencintaalaman yang dia gagas akan selalu dikenang. “Sampai jumpa bang, di ladang pengembaraan abadi ditempat tinggi. Tinggi sekali”. (im).
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)