Himakpa dan Pencinta Alam Malang Raya Bahu Membahu Pasang PLTS di Ranu Kumbolo

Caption foto : Tim pemasangan PLTS dihadapkan dengan berbagai tantangan. Mulai cuaca ekstrem, hujan deras dan sebagainya. (WARTAPALA INDONESIA / Fulkun Nada).    

WartapalaIndonesia.com, MALANG – Proyek pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diinisiasi Himpunan Mahasiswa Teknik Pencinta Alam (Himakpa) ITN Malang dan berkolaborasi dengan Prodi Teknik Elektro ITN Malang, Ikatan Alumni Elektro (IKA Elektro) ITN Malang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Gimbal Alas Indonesia, Forum Silaturahmi (Forsil) Mapala Malang Raya, dan 100 relawan lainya berhasil dilaksanakan meskipun kondisi cuaca yang kurang bersahabat.

Semua pihak saling bahu membahu dalam mewujudkannya. Tanpa kolaborasi dan komunikasi yang bagus, niat baik ini mungkin sulit untuk diwujudkan. Proyek PLTS dikerjakan selama seminggu. Dimulai pada 7 hingga 14 Februari 2025.

Senior Himakpa ITN Malang, Ashadi yang juga merupakan inisiator proyek mengungkap, meski sempat diiringi hujan lebat saat proses pemberangkatan dari Ranu Pane ke Ranu Kumbolo, pemasangan PLTS berlangsung lancer sesuai rencana.

“Meski hujan lebat, tetapi pada akhirnya PLTS ITN Malang ini berhasil terpasang dan menyala. Ini berkat kekompakan semua tim, dan doa dari semua pihak,” ucapnya.

Secara simbolis, proyek pemasangan PLTS ini telah diserahkan kepada TNBTS, dan siap digunakan oleh para pendaki serta wisatawan.

“Kami harap Ranu Kumbolo dapat menjadi destinasi wisata yang lebih nyaman dan ramah lingkungan bagi semua pihak. Mari jaga bersama fasilitas ini agar tetap berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang,” ujar Ashadi.

Sementara itu, Ketua Umum Himakpa ITN Malang, Laelatul Fitriyah mengaku bangga Himakpa bisa menjadi inisiator dari gerakan ini. Dia berharap UKM Himakpa dapat terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Sangat bangga dan terharu kegiatan ini akhirnya bisa terlaksana dengan baik. Saya juga sangat bangga karena banyak perempuan yang berperan dalam kegiatan ini,” ungkapnya.

Untuk perawatan nanti imbuh Laelatul Fitriyah, kami akan berkolaborasi dengan mahasiswa Teknik Elektro ITN. Perbaikan sewaktu-waktu bisa dilakukan, karena kami memiliki akses lebih untuk maintenance PLTS.

Menghadapi Tantangan Cuaca
Tim pemasangan dihadapkan dengan berbagai tantangan. Mulai cuaca ekstrem, hujan deras dan pohon tumbang hingga medan sulit, terutama saat membawa panel surya dan baterai yang berat. Beberapa tim bahkan harus berjalan jongkok untuk melewati jalan yang sulit akibat pohon tumbang.

“Tantangan lainnya adalah beratnya peralatan yang harus kami bawa, termasuk panel surya dan baterai. Bahkan beberapa anggota tim harus kami tinggalkan di Pos 3 karena kelelahan dan medan yang sulit,” kata dia mahasiswa asli turen malang tersebut.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, tim pemasangan PLTS berhasil menyelesaikan proses instalasi. PLTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para pendaki yang berkunjung ke Ranu Kumbolo dan Gunung Semeru.

Pada kesempatan tersebut tim juga melakukan penanaman 250 bibit cemara gunung di sekitar Danau Ranu Kumbolo, khususnya di Tanjakan Cinta sebagai bagian dari program lingkungan.

“Semoga PLTS ini bermanfaat untuk para pendaki, dan wisatawan ketika nanti Ranu Kumbolo resmi dibuka kembali. Pendaki juga diharapkan dapat menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Ranu Kumbolo agar tetap bersih dengan membawa turun kembali sampahnya,” pungkas Laelatul Fitriyah. (fn).

Kontributor || Fulkun Nada
Editor || Danang Arganata, WI 200050

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.