Caption foto : Kemegahan Gunung Penanggungan terlihat dari puncak Sarah Klopo. (WARTAPALA INDONESIA / Dala Aria).
WartapalaIndonesia.com, FEATURE – Gunung Penanggungan yang tingginya 1.653 mdpl, adalah gunung yang terletak di 2 daerah administrasi, yaitu Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto. Dua kabupaten ini berada di Provinsi Jawa Timur.
Gunung Penanggungan termasuk gunung berapi dalam kondisi istirahat. Gunung Penanggungan memiliki puncak Pawitra sebagai puncak tertingginya.
Namun ada beberapa puncak di sekitar Gunung Penanggungan yang saat ini sedang ramai dikunjungi pecinta olahraga ekstrem. Baik itu treking, hikking ataupun trail running, bahkan pendaki pemula ataupun pendaki fomo yang suka scroll TikTok yang penasaran dengan keindahan alam Indonesia karena dikatakan jalurnya yang ramah untuk pemula.
Banyak yang dapat dibahas dari Gunung Penanggungan, seperti banyaknya candi di beberapa jalur pendakiannya.
Candi di kaki Gunung Penanggungan tercatat mencapai 122 candi.
Gunung Penanggungan memiliki beberapa jalur pendakian, seperti Tamiajeng yang menjadi favorit para pendaki. Kemudian ada Jolotundo, Kedungudi, Wonosunyo, Kenjorowesi, dan beberapa lainnya.
Sebelum ramai di TikTok, pendakian Gunung Penanggungan dilakukan via Jolotundo yang terkenal dengan jalur Watu Talang serta puncak Bekel.
Namun, yang penulis bahas di tulisan ini adalah pendakian via Kedungudi yang masih hangat berseliweran di fyp TikTok.
Penanggungan via Kedungudi saat ini terkenal dengan beberapa julukan dari netizen TikTok, seperti “Merbabu via Kedungudi”, atau “Merbabu-nya Jawa Timur”.
Kenapa mendapatkan julukan seperti itu?
Karena sebelum mencapai puncak Pawitra kita dapat melipir sedikit ke puncak Sarah Klopo yang terkenal dengan savananya yang indah dan sedang bagus-bagusnya saat ini, serta diklaim sebagai “miniatur Merbabu via Suwanting”.
Di jalur ini pun terdapat beberapa candi sebelum pendaki mencapai puncak. Situasi indah ini dapat menambah wawasan bagi pendaki yang menyukai sejarah, ataupun dapat dinikmati sebagai orang awam tanpa merusak peninggalan sejarah.
Dengan 25 ribu rupiah, kita bisa membayar simaksi untuk 1 orang dan 1 sepeda motor. Tarif tersebut merupakan harga yang wajar untuk pendakian di Jawa Timur.
Pendakian dimulai dari basecamp atau pos perjanjian menuju pos 2. Kemudian pos 3 yang membutuhkan waktu kurang dari 1 jam dengan jalur yang cukup landai dengan kemiringan 5°-20°.
Dari pos 3 menuju puncak Sarah Klopo, kurang dari 2 jam. Jalur ini cukup terjal. Kemiringannya berkisar 5° sampai 45°.
Selama di jalur ini, kita disuguhi beberapa candi seperti Candi Guru, Candi Lurah dan beberapa candi lainnya.
Sesampainya kita di puncak Sarah Klopo, kita langsung disuguhi keindahan savana dan megahnya Gunung Penanggungan dengan puncak Pawitranya. View nan indah ini dapat kita nikmati dengan mata telanjang ataupun kita abadikan dengan kamera.
Dari puncak Sarah Klopo kita bisa melanjutkan perjalanan menuju puncak Pawitra yang tertulis dalam peta saat melakukan registrasi yaitu dengan waktu kurang dari 2 jam. Namun penulis hanya sampai ke Sarah Klopo, lalu balik kanan kembali ke basecamp.
Pendakian jalur Klopo Sarah ini — meskipun sedang viral — termasuk jalur yang cukup bersih. Tidak banyak sampah, meski masih ada beberapa sampah yang berceceran.
Semoga semua yang melakukan pendakian — baik yang sudah memiliki jam terbang tinggi atau pemula — dapat bersama-sama menjaga kebersihan gunung / alam dimanapun tempatnya. (DL)
Kontributor || Dala Aria, WI 170013
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)