IPI Dokumentasikan Jalur Pendakian Gunung Wilis Via Roro Kuning

Wartapalaindonesia.com, NGANJUK – Tim peneliti Institut Pencinta Alam Indonesia (IPI) melakukan pendokumentasian jalur pendakian puncak Limas gunung Wilis via Roro Kuning pada hari Minggu, 22 Maret 2015. Tim peneliti yang ditugaskan terdiri dari dua orang yang berasal dari Himapala Unesa diwakili Agus Nurhadi dan dari internal IPI yang diwakili Abdillah Nasrun.

Pendokumentasian dimulai dari Pos Roro uning hingga puncak Limas gunung Wilis selama 8 jam. Start pendakian gunung setinggi 2.370 Mdpl ini dimulai pukul 06.00 wib sampai 14.00 wib. Pendakian jalur Roro Kuning ini terdapat puluhan air terjun.

Penelitian yang diselenggarakan perdana ini selain untuk mendokumentasikan jalur pendakian, flora fauna di sekitar jalur, tercatat elang jawa ditemui disekitar jalur pendakian. Selain itu tim penelitian juga merekomendasikan bagi pendaki untuk mencoba jalur ini sebagai alternative pendakian dengan jalur yang cukup menantang. untuk melihat lebih jelas keterangan bisa dilihat di bawah.

DATA LOKASI

Tujuan                                 : Puncak Limas

Ketinggian                            : 2.370 Mdpl

Alamat                                 : Bajulan, Kec. Loceret, Nganjuk – Jawa Timur

Jalur Pendakian                     : Via Roro Kuning

Koordinat                             : 7,808ºLS111,758ºBT

Cuaca                                  : Musim Hujan

Vegetasi                               : Hutan Tropis, Hutan Caliandra, Sabana

Fauna                                   : Elang Jawa, Lintah, Ulat, Siput

TRANSPORTASI

Berangkat                             : Terminal Bungurasih

Tujuan                                  : Pos Perijinan Roro Kuning

Estimasi Waktu                      : 4 Jam

Estimasi Biaya                        : Rp. 30.000 (Premium)

Jenis Kendaraan                     : Roda Dua (Motor)

PERSIAPAN 

Perijinan :

Pendakian Gunung Limas ini tidak ada tempat khusus, hanya pendaki disarankan untuk ijin ke Pak Purwanto atau Pak Jumadi selaku pegawai perhutani. Perijinan dilakukan di tempat tinggal beliau yang tempatnya sekitar 100 meter sebelum pos loket wisata Roro Kuning. Siapkan surat perijinan sendiri. Namun jika tidak ada, maka usahakan ijin ke pihak berwenang setempat.

Parkir :

Parkiran perhari Rp. 5.000 di rumah Bapak Kadimun Atau di warung penduduk sekitar.

Tiket :

Untuk pendakian tidak perlu membeli tiket masuk kawasan wisata Roro Kuning.

Air :

Di Jalur ini air dapat ditemui di Pos Perijinan dan Pos Sekartaji.

KRONOLOGIS PENDAKIAN

Pos Perijinan Roro Kuning – Pos Kamituwo Glundung = 06.00 – 06.30 WIB

Masuk ke kawasan wisata air merambat Roro Kuning lalu naiki tangga jalur setapak sebelah kanan. Ikuti terus jalur setapak jalan cor-coran.

Pos Kamituwo Glundung – Pos Watu Lanceng = 06.30 – 07.45 WIB

Dari Pos Kamituwo menuju Pos Watu lanceng, ambil jalur lurus, jangan ke kanan. Di Pos Watu lanceng, masih ada sinyal handphone.

Pos Watu Lanceng – Pos Gentongan = 07.45 – 08.15 WIB

Di jalur ini kita mulai disuguhi pemandangan punggungan gunung dan terik matahari yang mulai menyengat kulit. Di Pos Gentongan tempat istirahat cukup luas meski panas.

Pos Gentongan – Pos Watu Tahu = 08.15 – 09.30 WIB

Kita akan melewati jalur dengan alang-alang yang cukup lebat dan tinggi, membuat kulit gatal jika bersentuhan dengan kulit, disarankan menggunakan baju dan celana panjang.

Pos Watu Tahu – Pos Watu Tumpuk = 09.30 – 09.55 WIB

Dijalur ini terdapat tanjakan terjal, namun cukup aman untuk dilewati. Jalur masih di dominasi vegetasi yang lebat.

Pos Watu Tumpuk – Pos Area Lapangan = 09.55 – 10.10 WIB

Dijalur ini kita akan disuguhi pemandangan yang indah dengan komposisi padang savana di atas punggungan pegunungan.

Pos Area Lapangan – Pos Sekartaji = 10.10 – 10.25 WIB

Perjalanan masih didominasi dengan vegetasi sabana. Di Pos Sekartaji terdapat petilasan dan sumber mata air yang cukup melimpah. Tempat camp bagi para pendaki. Di sini barang-barang berat bisa diletakkan di tenda untuk melanjutkan ke puncak. Dari Pos Sekartaji menuju puncak masih membutuhkan waktu sekitar 4 jam pendakian.

Pos Sekartaji – Pos Pospan-Pospan = 10.10 – 11.10 WIB

Perjalanan melewati padang savana dengan pemandangan air terjun sebelah kanan jalur. Setelah melewati savana, akan memasuki hutan lebat sekitar 10 menit perjalanan lalu akan sampai Pos Pospan-Pospan.

Pos Pospan-Pospan – Pos Cemoro Beser = 11.10 – 12.00 WIB

Perjalanan melewati padang savana yang cukup tinggi dengan jalur yang cukup licin jika hujan, sebab lumut tumbuh subur.

Pos Cemoro Beser – Pos Dalan Banteng = 12.00 – 13.20 WIB

Perjalanan trek terjal dengan vegetasi sabana dan pemandangan air terjun.

Pos Dalan Banteng – Puncak Limas = 13.20 – 14.00 WIB

Perjalanan dengan trek cukup terjal dan hutan yang lebat dengan vegetasi khas ketinggian 2000 Mdpl.

KESIMPULAN    

Waktu Pendakian        : 8 Jam pendakian tanpa istirahat

Biaya Transportasi      : Rp. 50.000,00 / Orang

KETERANGAN

– Waktu dan Biaya bisa berubah sewaktu-waktu

– Apabila menggunakan kendaraan pribadi, biaya parkir 24 jam sebesar Rp. 5.000

– Harga warung nasi rata-rata Rp.3.000-,

BIODATA

Ketua Team                 : Agus Nurhadi

Asal Instansi                 : Himapala Unesa

Laporan                       : Litbang

Tentang                       : Pendakian

Contack Person           : 085730237059

Kontributor   : Agus Nurhadi

Editor             : Nur Khafidoh

Kirim Pers Release kegiatan / artikel / berita / opini / tulisan bebas beserta foto kegiatan organisasi / komunitas / perkumpulan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081553355330 (Telp/SMS/WA)

Dokumentasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20  22
23
24
25
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
45
46
47
48
49
50
51
  2121

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

12 Comments

  • Harun Alrosyid Putrawilis , Oktober 15, 2016 @ 3:37 pm

    keren

  • M.Imam Ghozali , Januari 18, 2017 @ 12:57 am

    Treknya masih banyak alang2 ya bang ?

    • wartapalaindonesia , Januari 18, 2017 @ 10:16 pm

      Pendakian saat itu memang benar vegetasinya masih lebat dan alami @M. Imam Ghozali

  • Menir , Maret 25, 2017 @ 9:51 pm

    Minta info lokal guide gunung Wilis kalau ada kawan

    • wartapalaindonesia , Maret 28, 2017 @ 5:55 pm

      Langsung ke pos perijinan saja pak @Menir

  • Fadillah Tri Anggono , Oktober 11, 2017 @ 4:30 pm

    kalo malam pendakian masih dibuka nggk bang ?

    • wartapalaindonesia , Oktober 16, 2017 @ 10:57 pm

      Buka 24 Jam, bisa hubungi petugas di sekitar pos perijinan @Fadillah Tri Anggono

  • afiftika1823 , Desember 22, 2017 @ 12:35 pm

    Kalo pas gak berkabut kira2 pemandangan nya bagus gak itu bang

    • wartapalaindonesia , Desember 28, 2017 @ 10:08 pm

      Bagus kok, untuk share jalur bisa share ke 085648649060

  • Syaeful Akhyar , Mei 5, 2018 @ 11:55 am

    Wah, jadi tergiur nih napakin jejak ke wilis… heheh btw artikelnya sangat bermanfaat ?

  • Suga , Juni 19, 2018 @ 8:31 pm

    Wih, menurut saya traknya lumayan seru,.pada saat it gunungnya bener2 “sepi” jadi berasa milik kita sendiri. Alang2 nya masih tinggi dan rapat. Klo pagi nrabas trek it basah semua. Pulangnya atau jalur turunnya itu lewat jalur b, dr sekartaji turun punggungan ke kiri langsung ketemu hutan basah, dan melewati beberapa sungai kecil dan akan berakhir melewati sungai besar tepat dibawah jalur a (jalur naik sebelumnya) . Jd klo lewat sini stok air banyak tp lumayan horor klo malem lewat sini cz lembab, rimbun bget, penampakan masalalu, dan beberapa kali harus nyebrangi sungainya. Camp terasik it d sekartaji (airnya bening brow), tp camp terkeren di pospan, cz bisa liat banya air terjun, sunset, lebih privat, mantan, bisa liat elang jawa, sama jarak k puncak lebih deket.

    Fyi, kita sempet nyasar di foto ke 15 maaf lupa nama posnya saking banyak nama (mas nasrun/raincover biru lagi memandangi pohon berplat kuning) jadi kita ngikutin jalan setapak itu dan jalan yg naik tiba tiba turun landai manja dan menyenangkan 😉 dan semakin turun akhirnya berakhir di parit,wkwkwk. Untung masih pagi jd otak masih belum gesrek, kita balik lagi di tempat mas nasrun memggalau td. Dan jalur yg bener itu sebelah kanannya tertutup sama rumput2 dan semak2 erotis. Jalurnya yg benar adlah sebelah kiri it jurang, kanannya punggungan dan naik terus.

    Jangan lupa gaplek n tiwulnya murmer n numero uno, kita borong…

  • Suga , Juni 20, 2018 @ 11:03 am

    Wiih,.. jd rindu
    Perjalanan yg sangat menyenangkan. Untuk turunnya bisa lewat jalur yg sama pas kita naik atau lewat jalur a,jalur in akan berakhir setelah menyeberangi sungai besar tepat dibawah jalur kita naik, dr sekartaji turun lewat sebelah kiri punggungan, lumayan curam hampir 80° kemiringannya. Nant masuk kawasan hutan basah. Klo jalur in g usah bingung buat cari air karena bakal lewat beberapa aliran air dan nyebrang sungai. Kita aja sempet2in mandi. Cuman klo jalan malem agak “horor” cz hutannya gelap dan lewat hutan bambu yg mungkin banyak ularnya. Dan yg perlu diinget karena kita turun pas hujan lebat, dan waktu mau nyebrang sungai terakhir, kondisi air bener2 sangat deras/mirip air bah, cman kita nekat nyebrang ( kondisi air se pinggang) alternatifnya g usah nyebrang ikutin jalur kiri sungai sampai ketemu pemukiman warga nant nyebranngnya lewat jembatan besar. Klo pas tenang2nya sungai in jadi tempat memadu kasih, ada yg dibalik batu, atau d pinggir2 sungai,

    Fyi: dibalik it semua, kita sempet nyasar (foto ke 15, yg mas nasrun/cover tas biru memandangi pohon berplat kuning) kita ngikutin jalan setapaknya, semakin naik tiba tiba jalan berubah turun asik nan manja dan menyenangkan ;), semakin lama semakin turun dan berakhir di parit,wkwkwk… kareana masih pagi dan otak kita belum gesrek, akhirnya kita balik lagi d pohon pinus menggalau td. Mayan brow,…haha. jadi jalur yg bener it adalah sebelah kiri punggungan ketutup sama semak2. Y mungkin jarang yg kesini kali. Sekarang mungkin ud d rapikan.

    Sebelum sekartaji Alang2nya mayan tinggi sampe nutupin jalur jd buat nentuin jalan kita bener/salah harus miyaki alang2nya, jersi kita2 basah total kek mandi, setelah pos posan ke puncak pure jalur ketutup dan kita ngandelin feel navdar aja. Saran aj pake raincoat is better. Dan treknya ada yg manjat ala ala. Di sini g ada orang, bener2 sepi jd misal hilang udah wasalam…. ;(

    Camp kaporit y di sekartaji, tapi yg pling menyenangkan ttp di pos posan atasnya sekartaji. Bisa liat beberapa air terjun, elang, alap2, sunset nya bukan yg terbaik tapi tetap bisa dinikmati (view ke barat mirip arjuno via lawang/merbabu via selo), disini g ad sunrise cz ketutup puncak .cm bisa nampung 2 tenda. Dan yg pasti sepi bat, hahaha. Disini g ad air, jd sebelum ke sini kita nyetok air d sekartaji. Pak ketua aj sempet boker dsana,haha

    Nasi getuk n tiwul nya murmer n numero uno, klo air merambatnya mungkin b aja kali, d akhir kita sempet basah2an disitu cman airnya kek milo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.