Lensa, Tawa dan Air Mata, Bagian 3 : Dari Dunia ke Jalan Raya

Caption foto : Oonk Madourart sangat percaya, orang baik akan ditemukan dengan orang baik. Di mana pun. Dia yakin hukum tabur tuai akan berbuah manis. (WARTAPALA INDONESIA / IG oonkmadourart).

WartapalaIndonesia.com, PROFIL – Keliling dunia membawa misi kedutaan, berbagi pengalaman kepada para pahlawan devisa, menyisakan banyak cerita bagi pemuda kelahiran pada 27 Juli 1982.

Oonk Madourart menentukan dilemma. Ia memilih keluarga dan merawat anak. Sewajarnya menjadi alasan tak terelakkan bagi sang ayah. Oonk, selama dua bulan mendampingi sang buah hati melawan cancer di rumah sakit. Ujian awal yang diikuti semakin goyah perekonomian keluarganya.

“Makan tabungan dan tidak fokus kerja 2 tahun. Habis-habisan,” ujarnya di sela menjadi juri lomba fotografi di Palangka Raya.

Tuhan memberikan cobaan tidak melebihi kemampuan hamba-Nya. Belum sempat bangkit, pandemi covid19 menghantui isi bumi, melanda bumi pertiwi. Menunda banyak rencana dan kegiatan.

Semakin membuat mata lensa Oonk tampak buram. Tidak ada bidikan. Tidak ada focus. Doa menjadi andalan utama. Usaha tetap tidak putus selama hayat dikandung badan.

Ia jualan preset atau resep mengolah warna secara otomatis. Mengisi kelas online. Namun, tetap perlu disyukuri hasilnya.

2020 ditipu teman, berkedok investasi bodong. Tuntutan ingin untung besar, justru buntung tak terkira. Tabungan menipis, cekcok ekonomi memperpanjang drama keluarga.

2021 ditinggal istri pergi, indahnya keluarga berubah bencana. Oonk pergi ke Surabaya, membantu teman memotret produk skincare.

“Ternyata pas saya datangi teman saya ke Surabaya, dia punya MUA dan wedding organizer,” ucap Oonk sembari menceritakan secercah harapan mulai muncul di depan mata. Sekalipun itu tak ubahnya sebuah mimpi belaka bisa bangkit seperti semula.

“Klien personal masih ada yang kirim kerjaan. Namun, tidak seberapa meski harus tetap disyukuri hasilnya,” bebernya.

Kondisi semakin menurun lagi. Hingga menjadi bagian dari agensi pengiriman barang alias ekspedisi just tip. Pilihan terakhir yang bisa ia lakukan, tiga tahun hidup di jalan sebagai kurir. Mengirim hasilnya kepada sang buah hati, cukup untuk Oonk bertahan hidup.

Hukum tabur tuai, secara tak terduga, membuka Kembali jalannya.

“Tiba-tiba teman-teman fotografer di Palangka Raya telepon. Panjang lebar. Saya cerita apa adanya. Saya sempat vacuum dan menjadi kurir. Mereka meminta saya membantu beberapa kegiatan di Palangka Raya,” ungkapnya dengan raut muka tampak datar.

Mencoba melangkah Kembali, Oonk kini di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Sebagai seorang professional yang multi tasking, ia harus menjalani lagi dari nol bahkan minus. Namun, setidaknya ia tetap melangkah dan mencoba. Tidak ada istilah putus asa dalam kamusnya.

 

Beberapa kali sempat ke Kalteng, membuatnya lebih banyak teman. Apalagi, ia juga sempat membawa fotografer ke-6 dunia Manny Librodo asal Filipina.

“Setelah anak saya sakit dan meninggal, saya semakin focus keluarga, membahagiakan anak-anak, berkah doa, salah satunya saya kembali ke Kalteng,” kata Oonk seraya berharap tetap bisa menggaungkan fotografi dengan gayanya dan tentu saja style lebih baru.

Ia sangat percaya orang baik akan ditemukan dengan orang baik. Di mana pun. Aura positif dan tetap berusaha, yakin saja hukum tabur tuai akan berbuah manis.

Oonk yang sempat murung dan merasakan leher bagian belakang kerap kaku dan pegal, kini perlahan mulai ceria

Air mata perlahan mengering, seiring usaha dan doa tiap jengkal ke mana pun melangkah. Baginya, setiap orang memiliki sisi baik dan buruk. Tak akan habis dan tak akan ada manfaatnya jika hanya membahas keburukan orang.

“Saya di sini (Palangka Raya, red) lebih bisa tertawa Bersama teman-teman. Canda. Sembari terus berkarya. Cari sisi baiknya setiap orang punya. Kita semua punya teman di masa sulit dan sebaliknya. Pelajaran hidup membawaku semakin dewasa dan sabar,” tutupnya. (*/tav/habis)

Kontributor || Trahiyang Alba Vivakananda
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.