Melihat Penangkaran Penyu di Pantai Taman Kili-kili Trenggalek

WartapalaIndonesia.com, TRENGGALEK – Tim Lembaga Manajemen Infaq (LMI) membersamai Ir. Cusi Kurniawati, M.Si. (Dinas Perikanan Kab. Trenggalek) dan Dr. David Ganz Presdir Tim Regional Community Forestry Traning Centre (RECOFT Bangkok). Di Pantai Taman Kili-kili Trenggalek. Lokasi ini adalah tempat wisata edukatif dan penangkaran penyu yang mendunia. Selasa 25 Februari 2025.

Cusi Kurniawati menerangkan Pantai Taman Kili-kili yang berlokasi di Desa Wonocoyo ini berjarak 3 km dari Pantai Pelang. Selain dapat menikmati keindahan matahari terbenam, di pantai ini juga tempat penangkaran penyu.

“Kawasan Pantai Taman Kili-kili memang dijadikan konservasi pembudidayaan penyu yang bertujuan untuk mengawal induk penyu yang telah selesai bertelur,” terangnya.

Cusi Kurniawati menambahkan, terdapat 4 macam penyu yang sering bertelur di Pantai Taman Kili-kili, di antaranya penyu abu-abu, penyu belimbing, penyu sisik dan penyu hijau.

Sementara Aris (Spv Pendayagunaan LMI Kanwil Jatim) mengatakan, kami ikut serta dalam melepas anak-anak penyu menuju laut lepas bersama rombongan. Dilanjutkan penanaman pohon kelapa di pantai yang memiliki pasir lembut yang terhampar di sepanjang bibir pantai.

Kami juga berdiskusi dengan Eko Margono Sekertaris Desa Wonocolo sekaligus penanggung jawab penangkaran menceritakan bahwa dulu area Pantai Kili-kili ini menjadi ajang perburuan penyu laut oleh masyarakat untuk diambil daging, dan telurnya untuk dikonsumsi bahkan diperjual belikan.

Eko Margono menjelaskan, beberapa tahun yang lalu memang masyarakat masih melakukan perburuan penyu belimbing ini, baik untuk diambil daging maupun untuk berburu telur yang ditanam induk penyu di Pantai Kili-kili.

Melihat kondisi ini, kami dari perangkat desa dibantu teman-teman relawan melakukan  penyuluhan kepada masyarakat sekitar Pantai Kili-kili untuk tidak lagi melakukan perburuan, karena hewan ini dilindungi oleh undang-undang.

“Akhirnya mereka sadar, dan tak lagi melakukan perburuan. Bahkan turut menjaga kebersihan lingkungan Pantai Kili-kili,” tambahnya..

Sedangkan ketua Pokmas Taman Kili-kili yaitu Ari mengatakan, sekitar tahun 2010 kami bersama perangkat desa serta berbagai pihak, bermusyawarah untuk mendirikan konservasi/penangkaran ini.

“Mulai dari khotbah jumat dan beberapa komunitas nelayan, kami terus memberikan edukasi tentang rentannya kehidupan penyu belimbing yang terancam punah. Masyarakat perlahan mulai mengikuti saran dari tokoh masyarakat dan perangkat desa tentang upaya melakukan perlindungan dan penangkaran ini”, pungkasnya. (Snt)

Kontributor || Danang Arganata, WI 200050
Editor || Nindya Seva Kusmaningsih, WI 160009

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.