Caption foto : Bibit pohon andalas di persemaian milik Mapala UMSB di kampus I Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Kota Padang. (WARTAPALA INDONESIA / Mapala UMSB).
WartapalaIndonesia.com, PROFIL – Pohon andalas adalah pohon endemik Sumatera. Pohon andalas tergolong jenis kayu besar yang kuat dan sering disebut jati Sumatera.
Pohon andalas yang memiliki nama latin Morus Macroura, adalah pohon yang sekarang jadi maskot Sumatera Barat. Bagi masyarakat suku Minangkabau yang berdiam di Sumatera Barat, pohon andalas merupakan kayu yang bagus. Mereka sejak dulu memanfaatkan pohon andalas sebagai bahan membangun rumah khas suku Minang yang sangat terkenal, yakni Rumah Gadang.
Selain kayunya yang bagus dan berkualitas, pohon andalas juga bermanfaat sebagai obat dan bahan kosmetik.
Daun, batang, hingga akar pohon andalas memiliki khasiat sebagai obat antara lain sebagai penghasil antioksidan baru dan anti HIV.
Senyawa yang terkandung pada pohon ini, sangat potensial dikembangkan sebagai bahan antioksidan atau inhibitor tirosinase, dan menjadi rujukan yang berguna untuk menemukan senyawa antioksidan dan inhibitor tirosinase baru yang potensial sebagai bahan kosmetik untuk perlindungan dan pemutihan kulit, atau anti browning yang banyak berguna bagi kesehatan dan kecantikan.
Dijadikan Nama Pulau Sumatera
Meski sudah banyak orang yang kenal pohon andalas, tetapi kebanyakan dari mereka tidak tahu detil-detil pohon andalas. Hal ini disebabkan, informasi tentang pohon andalas, masih terbatas.
Sekilas marilah kita kenali lebih detil pohon asli Pulau Sumatera ini. Dulu pohon andalas digunakan sebagai nama pulau Sumatera. Sehingga – sampai sekarang — Pulau Sumatera dikenal pula sebagai Pulau Andalas.
Kini, nama andalas dijadikan nama salah satu universitas terbesar di Sumatera Barat, yaitu Universitas Andalas.
Pohon andalas resmi ditetapkan sebagai maskot Sumatera Barat pada tanggal 14 Agustus 1990. Melalui surat keputusan Gurbernur nomor 522-414-1990.
Pohon andalas memiliki kayu yang kuat, tahan dari serangan serangga dan rayap. Warna kulit kayunya juga tidak gampang pudar akibat panas, serta tidak mudah lapuk karena hujan.
Oleh sebab itulah masyarakat Minang sejak dulu menggunakan pohon ini sebagai bahan membangun rumah. Selain itu, pohon andalas juga dimanfaatkan untuk membuat perabot rumah tangga pada masanya.
Sadar jika pohon andalas yang masih berkerabat dekat dengan pohon Murbei (Morus Alba) merupakan pohon langka, Mapala UMSB (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat), mencoba membudidayakan pohon andalas melalui divisi konservasi yang ada dalam struktur kepengurusan Mapala UMSB sejak tahun 2010.
Membudidayakan pohon andalas tentu tidak mudah. Melalui serangkaian percobaan, akhirnya ketekunan Mapala UMSB membuahkan hasil dengan cara perbanyakannya dicangkok.
Sekarang, pohon langka ini dicari pemerintah untuk dilestarikan. Termasuk dari pihak Kemenkeu yang telah berkunjung ke persemaian pohon andalas milik Mapala UMSB.
Pembaca Wartapala yang penasaran dengan pohon andalas, silahkan berkunjung ke sekretariat Mapala UMSB yang berada Kampus I Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Kota Padang. (ws)
Kontributor || Wawan Siswoyo S.Hut
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)