Pemerintah Berencana Babat 20 Juta Hektar Hutan Untuk Kawasan Cadangan Pangan, ini Respon PKN Mapala se-Indonesia Vivaldi Emri Nobel

Caption foto : Syal hijau, Koordinator Nasional Mapala Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia Vivaldi Emri Nobel. (WARTAPALA INDONESIA / PKN Mapala se-Indonesia).   

WartapalaIndonesia.com, JAKARTA – Seperti yang ramai diberitakan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengatakan pemanfaatan 20 juta hektar hutan sebagai kawasan cadangan pangan, energi, dan air, bukan merupakan deforestasi, namun justru dalam rangka mendukung swasembada pangan dengan tetap menjaga keberlanjutan dan kelestarian hutan.

Merespon rencana Menteri Kehutanan tersebut, Koordinator Nasional Mapala Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia Vivaldi Emri Nobel mengatakan, rencana proyek babat hutan 20 Juta hektar untuk pangan dan energi justru bisa memicu dampak serius terhadap ekologis. (8/1/2025).

Kementerian Kehutanan lanjut Vivaldi, harusnya menjadi wali dari hutan-hutan kita di indonesia, dan berada paling depan dalam menghadapi pembongkaran hutan.

“Rencana Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni tersebut, manampakkan pak menteri tidak paham konsep dan fungsi hutan di Indonesia,” tegas Vivaldi.

Untuk meningkatkan produksi pangan, tak harus selalu mengorbankan hutan yang telah hidup bertahun-tahun di indonesia. Ekstensifikasi bukan sebuah solusi, pemerintah jangan mencari jalan pintas dan malas berfikir untuk mencapai tujuan yang lebih baik.

Terhadap pernyataan Presiden Prabowo dalam racara Musrenbang di Jakarta pada Senin (30/12) bahwa, “Namanya kelapa sawit ya pohon. Iyakan? Ada daunnya, kan?”, Vivaldi mengatakan kita bisa melihat siaran Pers Nomor : SP.032/HUMAS/PPIP/HMS.3/02/2022 KLHK RI. Di sini dijelaskan bahwa sawit bukan tanaman hutan.

“Kita juga bica melihat di Permen LHK) P.23/2021. Di sini dikatakan sawit juga tidak masuk sebagai tanaman rehabilitasi hutan dan lahan (RHL),” pungkas Vivaldi. (*).

Kontributor || Danang Arganata, WI 200050
Editor || Ahyar Stone, WI 21021 AB

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.