Caption foto : Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Ihwan Susilo, SE, MSi, PhD. Membagikan pengalamannya ikut pecinta alam. (WARTAPALA INDONESIA /Arif Pratama Metala).
WartapalaIndonesia.com, SURAKARTA – Pengalaman ikut mahasiswa pecinta alam (Mapala) saat kuliah, manfaatnya memang luar biasa. Bahkan dapat mengantar seseorang menjadi guru besar merangkap wakil rektor di universitas swasta ternama bertaraf Internasional.
“Saya anak Mapala,” kata Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof. Ihwan Susilo, SE, MSi, PhD.
Prof. Ihwan menyampaikan testimoni jujurnya dihadapan puluhan anggota Metala UMS (Mahasiswa Ekonomi Pecinta Alam Universitas Muhammadiyah Surakarta) dari berbagai generasi yang menghadiri sarasehan internal dalam rangka Metala 35th Anniversari.
Sarasehan berlangsung di Hall FEB UMS. Pada Sabtu, 20 April 2024.
Lebih jauh Prof. Ihwan menceritakan, perjalanan akademiknya menempuh jenjang strata satu hingga doktor dan kemudian professor, tidak dicapainya dengan mudah. Berbagai tantangan dan hambatan senantiasa menhampirinya. Namun dia pantang menyerah.
“Saat saya mengikuti pendidikan dasar Metala, saya dididik untuk mandiri dan berjiwa pantang menyerah dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan,” kenangnya.
Selain membuat dirinya mandiri dan tangguh, pengalaman ikut pendidikan dasar Metala lanjut Prof. Ihwan, membuat dirinya memiliki banyak karakter positif.
“Karakter-karakter itulah faktor kunci saya berhasil di semua strata pendidikan,” kata Prof. Ihwan.
Turut disampaikan Prof. Ihwan, di kampus UMS terdapat 100 lebih Unit Kegiatan Mahasisiwa (UKM). Masing-masing UKM mempunyai dinamikanya sendiri.
Dengan situasi yang demikian, menjabat Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasisewaan UMS, sebenarnya bukan perkara mudah. Prof. Ihwan mengaku dirinya tidak merasa tertekan. Tak pernah pula menemui jalan buntu menghadapi dinamika aktivitas kemahiswaan di kampus bertaraf internastional tersebut.
“Sebagai Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan UMS, tiap hari ditemui aktivitis mahasiswa dari berbagai UKM dengan segala keperluannya. Komunikasi saya dan mereka berlangsung akrab,” terangnya.
Dirinya berhasil membangun komunikasi akrab dengan aktivitis kampus lanjut Prof. Ihwan, karena dia pernah menjadi bagian dari mereka.
“Karena dulu saat aktif di Metala, saya jadi paham dinamika kemahasiswaan dan sudut pandang aktivis mahasiswa. Hal ini membuat saya dan mereka mudah menemukan titik temu,” jelas Prof. Ihwan.
Pantas Diteladani
Terhadap testimoni Prof. Ihwan, salah seorang pendiri Metala Rchars Tri Handoko yang turut hadir di Metala 35th Anniversari, kian membuktikan betapa banyak manfaat ikut pecinta alam bagi perjalanan karier seseorang.
Di mata Richard yang kini menjabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapat dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sosok Prof. Ihwan pantas diteladini, karena kendati usianya tergolong masih muda, namun sudah berada di puncak tertinggi jenjang akademik dan menjabat wakil rektor yang menaungi sekian banyak UKM yang anggotanya mencapai ribuan.
“Teladan dari lain dari Prof. Ihwan adalah kerendahan hatinya,” kata Richard.
Richard mengungkap, dirinya merupakan salah seorang senior Prof. Ihwan di Metala. Terhadap semua seniornya, Prof. Ihwan senantiasa memberi hormat yang takjim. Meski senior bersangkutan secara akademik di bawahnya.
Pada saat bersamaan, Prof. Ihwan tak pernah pula bosan memotivasi yunior-yuniornya di Metala.
“Prof. Ihwan pantas jadi teladan. Tidak hanya bagi anggota Metala, tetapi teladan bagi pecinta alam di Indonesia,” pungkas Richard. (AS)
Kontributor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Editor || Nindya Seva Kusmaningsih, WI 160009
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)