TIM SAR Gabungan Banggai Evakuasi Pencari Gaharu yang Tersesat di Hutan

Caption foto : Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, Mapalamu, KPA Sahara dan Mapala Untika Banggai. (WARTAPALA INDONESIA / Mapalamu)

WartapalaIndonesia.com, BANGGAI – Aroma wangi kayu gaharu ternyata tak seharum perjuangan mencarinya. Adalah Hartin (49 tahun) dan Suar (50) tahun, serta seorang teman mereka masuk hutan guna mencari gaharu yang oleh banyak kalangan dijuluki sebagai kayu termahal di dunia.

Seperti umumnya warga Desa Ondo-ondo Kec. Batui Selatan, Kabupaten Banggai. Sulawesi Tengah yang mencari gaharu, mereka masuk hutan dengan membawa logistik untuk 1 bulan atau 4 minggu.

Namun apa hendak dikata, logistik yang mereka panggul mulai menipis pada minggu ketiga. Mereka akhirnya sepakat pulang.

Berjalan di hutan dengan kondisi lapar, gerak mereka jadi lamban dan juga sering istirahat. Seorang dari 3 orang tadi, lantas berinisiatif pulang duluan. Meninggalkan Hartin dan Suar.

“Saya pulang duluan. Saya akan balik ke sini bersama warga desa dan membawa bahan pangan”. Begitu janjinya.

Janji itu ditepati. Empat orang warga desa yang membawa pangan merangkap tim penjemput, berhasil menemukan Hartin dan Suar di tengah hutan. Namun kisah ini tidak selesai di sini.

Saat pulang, rombongan itu malah kesasar. Mereka juga tak membawa alat komunikasi. (19 Desember 2023). Warga desa mereka tentu saja cemas.

Seorang warga Desa Ondo-ondo kemudian menghubungi anggota Mapala Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai (Mapalamu), Bhary Djumaan.

Kepada Wartapala Indonesia, Bhary bercerita, dia dihubungi oleh warga Desa pada 23 Desember 2023. Atau 3 hari setelah 6 warga disinyalir hilang di hutan.

Bhary dan anggota Mapalamu yang lain, lantas menghubungi Mapala untika Luwuk, KPA Sahara dan Basarnas (Basarda) Luwuk.

Di bawah komando Basarnas Luwuk, mereka kemudian gerak cepat mulai melakukan pencarian, pada 23 Desember 2023.

“Tim SAR melakukan pencarian di hutan rapat yang jarang dimasuki manusia. Kondisi ini membuat tim yang berjumlah 24 personil perlu kerja keras melakukan pencarian,” jelas Bhary.

Setelah berupaya selama 5 hari, pada pukul 20.50 WITA, 28 Desember 2023, tim SAR berhasil menemukan warga yang hilang. Kondisi Hartin dan Suar sangat lemas dan payah.

“Tim SAR lantas mengevakuasi 2 survivor ke Puskesma Batui, Kecamatan Batui Selatan,” tutup Bhary. (AS)

Kontributor || Ahyar Stone, WI 21021 AB
Editor || Nindya Seva Kusmaningsih, WI 160009

Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)

bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.