Caption foto : Seorang pengunjung wisata Guci saat menikmati landscape pemandangan malam hari. (WARTAPALA INDONESA/ M. Arkham Zulqirom Putra)
Wartapalaindonesia.com, FEATURE – Obyek wisata Guci merupakan wisata kesehatan pemandian air panas. Guci menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tegal dimana berada diantara dua wilayah yaitu Desa Rembul, Kecamatan Bojong dan Desa Guci, Kecamatan Bumijawa.
Kawasan wisata ini menyuguhkan keindahan panorama alam yang sangat indah. Tentunya karena terletak di kaki Gunung Slamet yang terdapat hutan pinus, sehingga udaranya terasa sejuk dan segar.
Lokasinya yang berada di lereng utara Gunung Slamet dengan ketinggian sekitar 1.050 meter di atas permukaan laut (mdpl) menjadikan wisata ini ramai dikunjungi. Selain pemandian air panasnya, juga karena pemandangan yang indah dan udara yang sejuk.
Baru-baru ini, telah terjadi musibah kecelakaan terjatuhnya bus wisata yang terperosok ke dalam jurang pada Minggu pagi (7/5/2023) yang menyebabkan puluhan korban luka-luka dan dua diantaranya meninggal dunia. Kejadian naas tersebut cukup menghebohkan khalayak ramai di dunia maya.
Selain bus wisata yang terjatuh, terdapat kejadian lain yang pernah terjadi di tempat wisata tersebut. Seperti pada hari Rabu sore bulan Apil tahun 2019 silam, seorang wanita berusia 19 tahun tewas di salah satu kolam renang pemandian air panas Guci. Wanita tersebut ditemukan meninggal dalam keadaan mengapung dengan ketinggian kolam setengah meter, diketahui korban mengidap gangguan dan epilepsi.
Lalu pada tahun 2020, seorang anak laki-laki juga tenggelam dalam pemandian, Sahrul Hakiki (12), seorang anak asal Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, meninggal dunia karena tenggelam saat mandi di kolam pemandian air panas Guci. Anak tersebut tenggelam karena mandi di tempat kolam renang dewasa.
Selain kecelakaan, bencana alam juga pernah terjadi. Lokasinya yang berada di lereng Gunung Slamet juga memiliki resiko bencana.
Erupsi Gunung Slamet
Pada tahun 2014, Gunung Slamet pernah terjadu potensi meletus dan mengeluarkan asap vulkanik sampai terlihat pada Desa Guci dan Tuwel, Kecamatan Bojong, yang berjarak dari puncak sekitar 7 sampai 8 kilometer tersebut. Status Gunung Slamet ditetapkan naik menjadi Waspada atau Level II. Sebelumnya, gunung dengan ketinggian 3.428 mdpl itu dalam status Normal atau pada Level I.
Dari catatan, Gunung Slamet pertama erupsi pada abad ke-19. Hingga saat ini, gunung yang statusnya aktif ini sering mengalami erupsi meski dalam skala kecil. Pada 1999, Gunung Slamet mengalami erupsi dan kemudian erupsi terjadi lagi pada Mei hingga Juni 2009. Dari puncak gunung mengeluarkan lava pijar.
Banjir Bandang dan Longsor
Cuaca ekstrim membuat wisata Guci dilanda banjir bandang dan longsor pada 2021 silam. Longsor yang terjadi berada di Desa Rembul, Kecamatan Bumijawa di daerah perbukitan ketinggian 10 meter dan menimpa pemandian air panas Hotel Duta Wisata. Lalu hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Tegal membuat jalan menuju obyek wisata Guci ambles, jalan amblesnya di wilayah Kalibakung, Kecamatan Balapulang dan membuat lalu lintas macet.
Pada bulan Februari 2023 silam juga terjadi banjir bandang yang membuat pancuran 13 Guci ditutup sementara, banjir tersebut juga merusak beberapa pipa saluran air bersih beberapa hotel dan villa yang berada di sekitaran aliran Sungai Gung.
Itulah beberapa kejadian yang pernah terjadi di obyek wisata Guci. Bencana, musibah, atau kejadian diluar kendali manusia yang menyebabkan kerugian baik itu materil maupun non materil adalah petaka yang tidak ingin terjadi di sekitar kita. Maka, kita harus berhati-hati entah untuk melakukan perjalanan ke suatu tempat wisata atau yang lain.
Kontributor || M. Arkham Zulqirom Putra
Editor || Alton Phinandita Prianto, WI 150001
Kirim tulisan Anda untuk diterbitkan di portal berita Pencinta Alam www.wartapalaindonesia.com || Ke alamat email redaksi Wartapala Indonesia di wartapala.redaksi@gmail.com || Informasi lebih lanjut : 081333550080 (WA)